PIKIRAN RAKYAT - Ribuan demonstran di Tel Aviv, Israel melakukan aksi di tengah virus corona untuk memberikan sejumlah tuntutan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Tertib mengikuti peraturan Menteri Kesehatan Israel, setiap pendemo melakukan physical distancing dengan jarak dua meter antara satu dengan lainnya.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Times of Israel, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Lapangan Rabin sebagai lambang Tel Aviv pada Minggu, 19 April 2020 terkait demokrasi yang tak sesuai di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi COVID-19, Warga Tetap Sambut Musim Panen Impun di Pantai Citepus
Kementerian Kesehatan Israel memberikan izin terkait protes publik seperti demonstrasi atau rapat umum dengan syarat melakukan peraturan yang telah ditetapkan.
Menurut penyelenggara, diduga demonstrasi dihadiri oleh lebih dari 5.000 orang, sementara beberapa lainnya berpartisipasi melalui panggilan video Facebook dan Zoom karena masih khawatir terpapar virus corona.
Pemimpin demonstran, Yesh Atid-Telem Yair Lapid dan Moshe Ya'alon menuduh Benjamin Netanyahu menghancurkan demokrasi Israel.
Baca Juga: 2.000 Ojek Pangkalan dan Sopir Terdampak COVID-19 di Depok Dapat Bantuan Rp 600.000
Juga mengatakan mantan sekutu mereka, Pemimpin Biru dan Putih, Benny Gantz membiarkan hal itu terjadi dengan berusaha bergabung dengan Benjamin Netanyahu dalam pemerintahaan saat ini.