kievskiy.org

Tiongkok Akhirnya Akui Tuduhan AS Hancurkan Sampel Virus Corona Baru Penyebab COVID-19

Seorang dokter laboratorium di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, bersiap untuk melakukan pengujian asam nukleat pada spesimen coronavirus baru di Chongqing, Tiongkok, pada 3 Mei 2020.*
Seorang dokter laboratorium di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, bersiap untuk melakukan pengujian asam nukleat pada spesimen coronavirus baru di Chongqing, Tiongkok, pada 3 Mei 2020.* /BUSINESS INSIDER

PIKIRAN RAKYAT - Tiongkok telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah memerintahkan laboratorium yang tanpa izin mengambil sampel, untuk menghancurkan sampel virus corona baru saat pertama kali ditemukan.

Sampel virus corona baru jenis SARS-CoV-2 itu, kini diketahui sebagai penyebab COVID-19, penyakit yang menyerang pernafasan dan mematikan. COVID-19 juga kini menjadi pandemi global.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Business Insider, Tiongkok akhirnya mengakui tuduhan Amerika Serikat (AS) itu namun bersikeras bahwa itu karena "alasan keamanan hayati."

Baca Juga: Aptikom Gelar Pelatihan Jurnalistik, Wahyudi : Mampu Bikin Situs Tapi Susah Mengisinya

Pengakuan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo berulang kali mengatakan bahwa Tiongkok menolak untuk memberikan sampel virus yang diambil dari pasien yang terinfeksi COVID-19 pada akhir Desember tahun lalu dan bahwa para pejabat telah menghancurkan sampel awal, menurut South China Morning Post.

Baca Juga: Efek COVID-19, Pasar Mobil Indonesia Turun hingga 90,6 Persen di Bulan April

Liu Dengfeng, seorang pejabat di departemen ilmu pengetahuan dan pendidikan Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, mengatakan dalam briefing di Beijing pada hari Jumat 15 Mei waktu setempat bahwa sampel dihancurkan untuk "mencegah risiko laboratorium juga keselamatan biologis dan mencegah bencana sekunder yang disebabkan oleh patogen tak dikenal."

Baca Juga: BERITA BAIK, Kematian akibat COVID-19 di Italia Turun ke Level Terendah sejak 9 Maret 2020

Dia bersikeras bahwa ini tidak dilakukan untuk menutupi atau menyembunyikan sampel dari negara lain, tetapi dilakukan semata-mata untuk alasan keamanan hayati.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat