PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk membahas persoalan eskpor minyak dan gas Timur Tengah dan mengurangi pembelian dari Rusia.
Hal itu dia lakukan terkait sanksi terhadap Rusia yang melakukan invasi militer ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022.
"Dunia harus melepaskan diri dari hidrokarbon Rusia dan membuat Putin kelaparan dari kecanduan minyak dan gas," kata Boris Johnson tentang Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu, 16 Maret 2022.
"Arab Saudi dan Uni Emirat Arab adalah mitra internasional utama dalam upaya itu. Kami akan bekerja dengan mereka untuk memastikan keamanan regional, mendukung upaya bantuan kemanusiaan dan menstabilkan pasar energi global untuk jangka panjang," sambungnya.
Baca Juga: Jokowi Dianggap Licik Imbas HET Minyak Goreng Curah Naik, Presiden Disebut Pelayan Kartel
Dia akan bertemu dengan Putra Mahkota Emirat Mohammed bin Zayed sebelum menuju ke Arab Saudi untuk sowan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Boris Johnson berharap pertemuan itu bisa menghasilkan dampak positif bagi produksi minyak dan gas Teluk karena Inggris berusaha untuk mengurangi impor dari Rusia.
Namun, rencana kunjungan Boris Johnson itu mendapat kecaman dari parlemen Inggris terkait eksekusi besar-besaran tersangka terorisme di Riyadh. Ada 81 orang tahanan yang dieksekusi di hadapan publik.
Baca Juga: Sempat Dijuluki Sungai Paling Kotor di Dunia, Kini Kualitas Air di Sungai Citarum Membaik