kievskiy.org

Harga Minyak Dunia Anjlok, PM Inggris Boris Johnson Mendadak Kunjungi Arab Saudi untuk Melobi Produksi

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tiba di Bandara Riyadh selama kunjungan satu hari ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, menyusul invasi Rusia ke Ukraina, 16 Maret 2022.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tiba di Bandara Riyadh selama kunjungan satu hari ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, menyusul invasi Rusia ke Ukraina, 16 Maret 2022. /Stefan Rousseau/Pool via REUTERS


PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tiba di negara raksasa minyak Arab Saudi pada Rabu, 16 Maret 2022. Kunjungan secara mendadak itu untuk melobi produksi minyak yang lebih tinggi setelah invasi Rusia ke Ukraina membuat pasar mengalami kekacauan.

Mengutip Al Monitor, Boris Johnson berusaha mengendalikan harga minyak, yang melonjak hampir 140 dolar per barel sebelum turun di bawah 100 dolar AS.

Boris Johnson disebutkan pula membantu mengakhiri ketergantungan Barat pada minyak Rusia setelah invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Bangun Community Center, Mensos Risma Ingin Berdayakan Suku Anak Dalam Batanghari Jambi

Kunjungannya PM Inggris itu bertepatan dengan kecaman baru terhadap catatan hak asasi manusia Arab Saudi setelah 81 orang dihukum mati dalam eksekusi massal pada Sabtu, 12 Maret 2022.

Kelompok hak asasi mempertanyakan apakah para terpidana mati telah menerima pengadilan yang adil.

Boris Johnson dijadwalkan bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman setelah sebelumnya membahas "stabilitas pasar minyak global" dengan kerajaan Emirat Sheikh Mohammed, menurut kantor berita resmi UEA WAM.

Baca Juga: Tak Perlu Dikembalikan, Rizky Febian Gunakan Uang Pemberian Doni Salmanan untuk Beramal

"Para pemimpin menyambut baik kemitraan jangka panjang antara kedua negara kami dan membahas peluang untuk meningkatkan kolaborasi antara Inggris dan UEA dalam keamanan energi, teknologi hijau, dan perdagangan," kata juru bicara Downing Street di London.

Sebelum berangkat ke Riyadh, Boris Johnson berjanji mengangkat masalah hak asasi manusia (HAM) dengan Pangeran Mohammed. Namun, ia juga menekankan "hubungan yang sangat penting" Inggris dengan negara Teluk yang kaya minyak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat