kievskiy.org

Rusia ‘Pukul’ Ukraina untuk Kuasai Perekonomian Eropa, Pengamat China: Negara Barat Sudah Sangat Rapuh

Ilustrasi bendera Uni Eropa. Pengamat China menilai perekonomian negara barat sudah rapuh akibat sanksi atas Rusia.
Ilustrasi bendera Uni Eropa. Pengamat China menilai perekonomian negara barat sudah rapuh akibat sanksi atas Rusia. /Reuters/Yves Herman Reuters/Yves Herman

PIKIRAN RAKYAT - Negara-negara Barat telah menghadapi masalah ekonomi yang parah yang disebabkan oleh sanksi yang dijatuhkan pada Rusia.

Kenaikan harga energi dan lonjakan inflasi terjadi semenjak mereka memberikan sanksi pada Rusia setelah dimulainya operasi khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina. 

Sanksi-sanksi yang diberikan pada Rusia justru mempengaruhi sektor keuangan dan pasokan produk-produk teknologi tinggi. 

Akan tetapi, mereka masih belum menyadari jika krisis sudah di depan mata akibat dari seruan di Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi Rusia semakin keras.

Baca Juga: Tak Peduli Teddy Jadi Tukang Pijit dan Bertani, Sule Angkat Tangan dengan Nasib Adik Tiri Rizky Febian

Pada Selasa malam, para pemimpin Uni Eropa mencapai kesepakatan politik pada paket keenam sanksi anti-Rusia, yang mencakup, pengenaan bertahap embargo impor minyak dari Rusia. 

Larangan itu hanya akan mempengaruhi pengiriman melalui laut dan minyak yang masuk melalui pipa Druzhba tidak dibatasi. 

Menurut kepala Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada akhir tahun, Uni Eropa mengharapkan untuk meninggalkan hampir 90 persen dari impor minyak Rusia.

Presiden Vladimir Putin telah mengatakan bahwa kebijakan menahan dan melemahkan Rusia adalah strategi jangka panjang bagi Barat, sedangkan sanksi telah memberikan pukulan serius bagi seluruh ekonomi global. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat