PIKIRAN RAKYAT - Kasus penembakan mati Iyad Halak, pemuda Palestina penyandang disabilitas oleh polisi perbatasan Israel kembali berlanjut.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Haaretz, Kementerian Kehakiman Israel menyebut tak ada bukti rekaman CCTV atas kejadian tersebut pada Senin 13 Juli 2020.
Padahal, terdapat setidaknya 10 kamera pengawas di sekitar lokasi penembakan Iyad Halak.
Baca Juga: Bersiap, Berikut Jadwal 8 Program Belajar dari Rumah TVRI Rabu 15 Juli 2020 untuk PAUD hingga SMP
Iyad (32) tewas ditembak oleh kepolisian Israel di Kota Tua Yerusalem, akhir Mei 2020 silam, tepatnya di gerbang Domba atau Bab Al Asbat.
Ketika itu, ia sedang dalam perjalanan menuju sekolah luar biasa (SLB) dan panik ketika mendekati pos polisi perbatasan.
Pria penyandang autisme tersebut kemudian lari dan tewas karena ditembak saat berlindung di ruang penyimpanan sampah.
Baca Juga: Bocah 1,5 Tahun Tewas Usai Tes Swab Covid-19, Alatnya Patah dan Tersangkut di Hidung
Media Israel, Haaretz, menemukan setidaknya 10 CCTV milik swasta maupun pemerintah di jarak 150 meter.