kievskiy.org

Antony Blinken: AS Prihatin dengan KUHP Baru Milik Indonesia

Ilustrasi KUHP baru.
Ilustrasi KUHP baru. /Pixabay/qimono Pixabay/qimono

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengungkapkan keprihatinan Washington mengenai Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) baru milik Indonesia. Hal itu disampaikan langsung kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi melalui panggilan telepon.

Pasal yang menjadi sorotan AS adalah larangan seks di luar pernikahan. Ada juga pasal yang melarang tinggal bersama antara pasangan yang belum menikah.

Menurut Antony Blinken, aturan baru pengganti KUHP era kolonial itu juga berisi Pasal-Pasal mengenai larangan penghinaan terhadap presiden lembaga-lembaga negara. Selain itu, KUHP Baru juga melarang masyarakat menyebarkan pandangan yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

"Dalam panggilan telepon pada Kamis, 16 Februari 2023, Antony Blinken dan Retno Marsudi juga membahas dukungan AS untuk kepemimpinan Indonesia atas ASEAN," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan, Jumat, 17 Februari 2023.

Baca Juga: Laporan Kesehatan Terbaru Joe Biden: Presiden AS Usia 80 Tahun Masih Laik Bertugas

Para kritikus mengatakan KUHP baru itu merusak kebebasan sipil. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menilai KUHP baru tersebut mengancam kebebasan media, privasi, dan hak asasi manusia (HAM).

Akan tetapi, pejabat Indonesia membela penerbitan KUHP baru, dengan dalih cerminan identitas Indonesia. Empat senator AS dari Partai Demokrat pun menulis surat kepada Presiden Jokowi pada awal bulan ini, dan menyatakan keprihatinan tentang KUHP baru.

"Kami menulis (surat), untuk mendesak Anda mempertimbangkan kembali mengadopsi ketentuan-ketentuan (KUHP baru) itu," ucap surat yang ditandatangani oleh Senator Edward Markey, Tammy Baldwin, Tammy Duckworth, dan Cory Booker.

"Kemudian, untuk memastikan bahwa setiap pasal yang termasuk dalam KUHP yang direvisi, konsisten dengan kewajiban hak asasi manusia internasional Indonesia dan prinsip-prinsipnya sendiri," tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Sabtu, 18 Februari 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat