kievskiy.org

China Raih Peringkat ke-2 sebagai Negara Termahal untuk Membesarkan Anak

Bendera China.
Bendera China. /Reuters/David Gray

PIKIRAN RAKYAT – China yang baru-baru ini kehilangan status sebagai negara terpadat di dunia ternyata mendapat label baru lainnya. Menurut studi dari YuWa Population Research Institute, negeri Tirai Bambu itu disebut sebagai negara termahal kedua untuk membesarkan anak, satu peringkat di bawah Korea Selatan.

Laporan tersebut juga menyerukan dukungan bagi pasangan yang tengah kesulitan demi menghadapi problem penurunan tingkat kelahiran di negara itu.

China memang tengah mengalami krisis demografi imbas kebijakan One Child Policy pada dekade 80-an. Meski telah dicabut, ongkos hidup yang tinggi disertai melonjaknya harga properti dan biaya pendidikan membuat masyarakat enggan memiliki banyak anak.

Menurut studi YuWa, biaya membesarkan anak sampai usia 18 tahun di China adalah 6,9 kali produk domestik bruto (PDB) per kapita. Sedangkan Korea Selatan yang menempati posisi pertama tercatat memerlukan 7,79 kali PDB untuk membesarkan satu anak.

Baca Juga: Rintihan Warga Soal Jalan Rusak di Lampung Selatan, Berkali-kali Komplain tapi Hasilnya Mengecewakan

Biaya tersebut dua kali lipat daripada Jerman dengan 3,64 kali PDB dan tiga kali lebih tinggi ketimbang Australia dan Prancis dengan masing-masing 2,08 dan 2,24 kali PDB perkapita.

Laporan tersebut mencatat bahwa tingginya biaya persalinan menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi keinginan keluarga usia subur untuk melahirkan anak.

“Untuk itu, kebijakan penurunan biaya bersalin bagi keluarga usia subur perlu diberlakukan secara nasional,” ujar YuWa dalam laporannya.

YuWa Population Research Institute merumuskan beberapa langkah yang bisa ditempuh. Termasuk subsidi pajak dan uang tunai, subsidi pembelian rumah, pembangunan lebih banyak fasilitas penitipan anak, pemberian cuti hamil yang setara gender, menambah tenaga pengasuh asing, menerapkan sistem kerja yang fleksibel, menjamin hak reproduksi wanita lajang, hingga mereformasi sistem sekolah, ujian, dan seleksi masuk perguruan tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat