kievskiy.org

China dan Filipina Siap Bicarakan Hak Penangkapan Ikan di Laut China Selatan

Bendera China.
Bendera China. /Reuters/David Gray

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan bahwa pihaknya dan pemerintah China telah sepakat untuk membahas hak penangkapan ikan di Laut China Selatan. Pertemuan ini disepakati setelah ada inisiatif komunikasi langsung dari Marcos Jr. dalam rangka penyelesaian konflik maritim yang melibatkan kedua negara.

Para petugas penjaga pantai Filipina dan Departemen Luar Negeri telah diminta untuk Menyusun peta penangkapan ikan yang bakal disampaikan Marcos Jr. kepada Beijing.

Dalam sambutannya kepada awak media saat hendak terbang ke Washington, ia mengatakan bahwa langkah ini perlu ditempuh agar konfrontasi maritim antara kedua negara bisa mereda.

“Prioritas utama adalah menjaga wilayah maritim kita,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari SCMP.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Garut Melonjak, Empat Orang Meninggal

Filipina menuduh penjaga pantai China melakukan taktik agresif pada Jumat pekan lalu. Tindakan tersebut menyusul insiden selama patroli penjagaan pantai yang terjadi di wilayah Second Thomas Shoal yang dikuasai Filipina.

Pada saat itu, sebuah kapal penjaga pantai milik China memblokir jalur kapal patroli Filipina yang hendak berlayar ke wilayah Laut China Selatan yang disengketakan keduanya.

Ketegangan tersebut hampir menyebabkan tabrakan lantaran kapal China yang notabene berukuran lebih besar hanya berjarak 36-46 meter. Kapten Rodel Hernandez akhirnya memutuskan merubah jalur dan mematikan mesin kapal.

Amerika Serikat telah mendesak China untuk berhenti mengusik kapal Filipina. Di satu sisi Beijing mengatakan bersedia menyelesaikan konflik maritim dengan negara-negara yang terkait dengan Laut China Selatan dalam nuansa damai asal AS tidak ikut campur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat