PIKIRAN RAKYAT - Ribuan 'jejak kaki' warga Palestina membekas di Jalan Salah Eddin yang merupakan jalur evakuasi mandiri untuk menuju ke Gaza selatan.
Perempuan, anak-anak, serta golongan lanjut usia berbondong-bondong meninggalkan Gaza utara usai penjajah Israel menurunkan peringatan di tengah genosida yang masih berlangsung.
Perjalanan panjang itu terpaksa mereka lakukan menyusul disetujuinya jeda perang selama empat jam sehari setelah desakan datang dari berbagai belahan dunia.
Tak ada yang tahu sampai di tujuan hidup atau mati, mereka tetap berupaya menyelamatkan diri membawa anak-anak berjalan 8 hingga 9 kilometer atau sekitar 5 mil dari rumahnya di pesisir Gaza ke tempat yang lebih aman.
Bendera putih, serta kartu identitas dikantongi para pejalan kaki seraya menghindari serangan mendadak dari penjajah.
Menurut laporan dari kantor berita Al Jazeera, Israel telah berulang kali menargetkan dan menyerang warga sipil yang menuju ke selatan.
“Pertempuran di wilayah perkotaan Jalur Gaza telah mencapai tingkat kritis, seiring pasukan pendudukan Israel bergerak maju dan semakin dalam,” ujar Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Sabtu, 11 November 2023.
Saat ini, para tentara dari penjajah Israel dilaporkan sedekat 'nadi' dengan para pengungsi, bahkan pusat layanan medis, Rumah Sakit Al-Shifa.