PIKIRAN RAKYAT - Presiden Prancis, Emmanuel Macron mendesak agar penjajah Israel berhenti membunuh warga sipil, termasuk di antaranya anak-anak dan wanita.
Merespons tuntutan tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan menohok yang berisi pembenarannya melakukan genosida terhadap para warga sipil di Gaza selama 35 hari terakhir.
Netanyahu menuduh, kematian, kemalangan, kesedihan, kelaparan, hingga kesengsaraan yang dihadapi warga Gaza bukan tanggung jawab penjajah Israel melainkan ada di pihak Hamas.
"Tanggung jawab atas segala kerugian terhadap warga sipil terletak pada Hamas - ISIS dan bukan pada Israel," ujarnya.
Baca Juga: OJK Batasi Waktu Penagihan Pinjol: Kami Batasi Sampai Jam 8 Malam, Tidak 24 Jam
Lebih lanjut, Netanyahu berdalih semua itu tak akan terjadi jika Hamas, yang mereka setarakan dengan teroris, tak mulai 'bermain api' dan memantik amarah penjajah Israel hingga akhirnya terjadi pembantaian.
"Harus diingat bahwa Israel memasuki perang karena pembunuhan brutal organisasi teroris tersebut terhadap ratusan warga Israel dan menyandera lebih dari 200 warga Israel," kata dia.
Netanyahu juga membantah dirinya dengan 'sengaja' menyakiti rakyat tak berdosa, karena serangan itu diklaim tak akan mengenai pengungsi jika Hamas tak 'menghasut' warga Palestina untuk bertahan di Jalur Gaza.
"Sementara Israel melakukan segala dayanya untuk menghindari menyakiti warga sipil dan mendesak mereka untuk meninggalkan daerah pertempuran, Hamas – ISIS melakukan semua yang mereka bisa untuk mencegah mereka pindah ke daerah aman dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia," ujarnya.