kievskiy.org

Aksi Demonstrasi Pro Palestina di Australia, 23 Orang Diamankan Polisi

demontrasi saat protes mendukung Palestina di Gaza, seiring konflik antara Israel dan kelompok Hamas terus berlanjut, pada 11 November 2023.
demontrasi saat protes mendukung Palestina di Gaza, seiring konflik antara Israel dan kelompok Hamas terus berlanjut, pada 11 November 2023. /Reuters/Yves Herman

PIKIRAN RAKYAT - Polisi di Australia dilaporkan telah menangkap 23 demonstran yang mendukung Palestina karena mereka menghalangi lalu lintas di sekitar salah satu pelabuhan kontainer terbesar di Sydney pada Rabu, 22 November 2023. Pihak berwenang mengungkapkan bahwa penangkapan tersebut terjadi setelah para demonstran melakukan protes terhadap kedatangan kapal penjajah Israel Zim.

Pernyataan polisi New South Wales, mengungkapkan sebanyak 400 orang berkumpul di sekitar Port Botany pada malam Selasa untuk merencanakan aksi protes yang tidak sah.

Adapun, para peserta yang menolak mematuhi petunjuk dan menempati jalan di sekitar pelabuhan tersebut kini dihadapkan pada tuduhan pelanggaran, termasuk gangguan terhadap operasional fasilitas utama.

Menurut laporan siaran televisi Australia, sejumlah demonstran tersebut mengibarkan bendera Palestina, berseru "Bebaskan Palestina," sambil menggema suara genderang, serta menampilkan spanduk bertuliskan "Boikot ZIM" dan "Hentikan Blokade Gaza,".

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Buang Bantuan Sembako ke Laut, Pj Gubernur Aceh Minta Warga Sabar

Oleh karena, polisi kemudian mengambil tindakan guna mengeluarkan sebagian dari mereka dari area dekat pintu masuk pelabuhan secara paksa.

Protes terkait konflik penjajah Israel-Hamas telah mencuat di seluruh dunia, termasuk di Australia.

Sejumlah aksi demonstrasi terjadi di kota-kota besar Australia, dengan kelompok pendukung penjajah Israel dan Palestina menyuarakan pandangan mereka.

Stiker Anti Penjajah Israel Menggema

Pada awal pekan ini di Melbourne, stiker anti-penjajah Israel ditempel di pintu depan, dan cat merah disemprotkan ke dinding gerai McDonald's dan Starbucks setelah aksi protes pada pekan ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat