PIKIRAN RAKYAT - Pejabat UNICEF mengungkapkan bahwa ribuan anak-anak Palestina telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan yang brutal yang dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza.
Menurut UNICEF, situasi ini telah menyebabkan Gaza dianggap sebagai "tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak," sekaligus menciptakan dampak kemanusiaan yang sangat serius.
Adapun, serangan penjajah Israel ini telah mengejutkan komunitas internasional dan memunculkan keprihatinan mendalam terkait perlindungan anak-anak di wilayah tersebut.
Lebih Dari 5.300 Anak-Anak Palestina Tewas
Direktur Eksekutif Dana Anak-anak PBB (UNICEF), Catherine Russell, mengungkapkan bahwa lebih dari 5.300 anak-anak Palestina dilaporkan meninggal dalam rentang waktu singkat, tepatnya 46 hari.
Baca Juga: Aksi Demonstrasi Pro Palestina di Australia, 23 Orang Diamankan Polisi
Hal ini berarti lebih dari 115 anak setiap hari, menciptakan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Sebanyak dari 5.300 anak-anak asal Palestina dikabarkan tewas akibat serangan Israel bertubi-tubi ke Gaza, hanya dalam 46 hari, atau lebih dari sekitar 115 anak per harinya, kehilangan nyawanya secara sia-sia,” ungkap Catherine Russell.
Selain itu, Russell menyoroti bahwa 40 persen dari total kematian di Gaza terjadi pada anak-anak.
Menurut, Russel, Jalur Gaza saat ini diakui sebagai lingkungan paling berbahaya di dunia bagi anak-anak.