kievskiy.org

Kenapa Benjamin Netanyahu Sepakati Tawaran Hamas untuk Gencatan Senjata?

Masyarakat Israel yang marah menuntut agar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu turun dari jabatannya pada Sabtu 4 November 2023
Masyarakat Israel yang marah menuntut agar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu turun dari jabatannya pada Sabtu 4 November 2023 /Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu adalah sosok keras di balik penjajahan dan genosida yang semakin memburuk di Palestina. Lantas, mengapa akhirnya Netanyahu bersedia untuk berkompromi dengan Hamas, dalam mewujudkan gencatan senjata sementara?

Dorongan Keras Keluarga Sandera

Jika tak ada tuntutan besar-besaran dari keluarga dan kerabat korban sandera Hamas di Israel, nyaris mustahil Netanyahu bersedia menurunkan ego politiknya untuk menjeda serangan terhadap Palestina.

Dimulai hari Jumat, 24 November 2023, gelombang pertama pertukaran sandera dan tahanan perempuan juga anak-anak dilakukan. Dari sisi Hamas, sandera yang dipulangkan adalah yang dibawa paksa ke Gaza pada malam serangan tanggal 7 Oktober 2023.

Diketahui sebanyak 240 orang disandera Hamas, hingga Benjamin Netanyahu mendeklarasikan perang dengan lantang. "Tujuannya adalah penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dan kelompok Islam Palestina," kata dia.

Duua minggu setelahnya, Netanyahu kemudian menambahkan tujuannya menjadi pelenyapan Hamas dan pemulangan sandera.

Salah satu kunci pemulangan ini adalah keluarga sandera bernama Avichai Brodutch. Istri dan tiga anaknya yang masih kecil ikut dibawa Hamas ke Gaza. Dia menuliskan aksi demo sendirian di luar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, sehingga menarik perhatian banyak orang.

Di saat bersamaan, Pengacara kondang, Dudi Zalmanovich, dan guru kehumasan, Ronen Zur mendirikan "Forum Sandera dan Keluarga Hilang", untuk mengumpulkan informasi dan membuat basis data, yang kemudian keanggotaannya meningkat cepat. Mantan kepala mata-mata dan keamanan, selebriti, hingga sutradara film yang keluarganya ikut disandera bergabung ke dalam kelompok.

Baca Juga: Syekh Palestina Sebut Masih Banyak Umat Islam yang Diam Saat Masjidil Aqsa Diinjak-injak

Demo Berjilid hingga Kewarganegaraan Ganda

Sebuah 'alun-alun penyanderaan' didirikan di seberang tempat pertemuan pemerintah. Di luar Museum Seni Tel Aviv, meja-meja ditata dengan 240 tempat kosong untuk makan Sabat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat