PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melalui akun media sosialnya menyatakan keberatan terhadap sikap AS yang menggunakan hak veto menolak gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.
Anwar menyebut, keputusan hingga dalih AS menggunakan hak veto di tengah krisis sungguh berada di luar kewarasan manusia.
Fakta bahwa draf resolusi tersebut telah mendapat dukungan signifikan dari 102 negara, termasuk Malaysia, merupakan bukti bahwa komunitas internasional harus segera mengakhiri serangan mengerikan di Gaza.
“Sungguh aneh dan di luar kewarasan manusia apabila ada pihak yang mendukung dan bungkam terhadap pembantaian anak-anak dan perempuan tak berdosa serta warga sipil,” ujarnya.
Baca Juga: Disdukcapil Majalengka Buka Suara Soal Video Viral Data Pemilih Eror: Sangat Tidak Logis
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri (KLN) Malaysia, yakni Wisma Putra dalam keterangan tertulis mengatakan keputusan PBB dalam menghadapi suara sumbang AS di Dewan Keamanan justru memantik ancaman terhadap perdamaian abadi dan solusi akhir dua negara.
KLN Malaysia juga menolak klaim AS yang khawatir gencatan senjata justru akan menjadi benih untuk perang berikutnya.
Dalam keterangan tertulisnya, KLN Malaysia kembali mendesak agar gencatan senjata diwujudkan, dan perlindungan terhadap warga sipil, dan pengiriman mendesak bantuan penyelamatan nyata kepada warga Gaza dilakukan.
Menlu Indonesia Turut Ungkap Kekecewaannya
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengungkapkan kekecewaannya atas sikap Dewan Keamanan (DK) PBB yang gagal mengadopsi resolusi gencatan senjata di Gaza meski 102 negara lebih sudah menyetujui rancangan tersebut, termasuk Indonesia.