kievskiy.org

Sastrawan Palestina Walid Daqqa Meninggal Dunia Setelah Dipenjara Israel Penjajah 38 Tahun

Ilustrasi penjara.
Ilustrasi penjara. /PIXABAY/Ichigo121212

PIKIRAN RAKYAT - Sastrawan terkenal Palestina, Walid Daqqa, yang menghabiskan 38 tahun hidupnya di penjara Israel dilaporkan meninggal dunia pada Minggu, 7 April 2024 karena penyakit kanker.

Walid Daqqa, yang berusia 62 tahun, wafat di pusat medis Shamir dekat Tel Aviv. Dia telah berjuang melawan kanker sumsum tulang langka sejak didiagnosis pada Desember 2022, dengan riwayat penyakit leukemia sebelumnya.

Selama ditahan oleh Israel penjajah, Daqqa banyak menghasilkan karya-karya yang menginspirasi. Ia menulis beberapa buku yang mencakup berbagai genre, termasuk cerita anak-anak yang penuh dengan pesan-pesan tentang ketahanan, keadilan, dan harapan bagi tanah airnya, Palestina.

Kantor berita Palestina, Wafa, menggambarkan Daqqa sebagai "pejuang kemerdekaan", sementara Hamas menyatakan bahwa mereka memperbarui "perjanjian dengan para tahanan sampai mereka mendapatkan kebebasan", menyusul berita kematiannya.

Dituding Melakukan Penculikan

Daqqa, ditangkap pada Maret 1986 dan dipenjara karena diduga menjadi anggota sel bersenjata Front Populer untuk Pembebasan Palestina yang dituduh melakukan penculikan dan pembunuhan seorang tentara Israel pada 1984.

Hukumannya yang semula seumur hidup dipangkas menjadi 37 tahun, tetapi pada 2018, dia dikenakan hukuman tambahan dua tahun setelah mencoba menyelundupkan ponsel ke dalam penjara. Dia dijadwalkan akan dibebaskan pada Maret 2025.

Daqqa didiagnosis menderita myelofibrosis, suatu bentuk kanker sumsum tulang langka, setahun setelahnya.

Meskipun kelompok hak asasi manusia menekan Israel untuk membebaskannya atas alasan medis, permintaan pembebasan bersyarat medis ditolak.

Sebelumnya, pada Sabtu 6 April 2024, Amnesty International, mengulangi seruannya untuk pembebasannya, menyoroti bahwa Daqqa telah mengalami perlakuan buruk dan menuntut pembebasan segera.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat