kievskiy.org

45 Orang Terbunuh saat Pembantaian Rafah, Terbakar Hidup-hidup karena Pengeboman Brutal

Warga Palestina melihat kerusakan setelah kebakaran di lokasi serangan Israel di zona aman kamp pengungsian, di Rafah, selatan Jalur Gaza, 27 Mei 2024.
Warga Palestina melihat kerusakan setelah kebakaran di lokasi serangan Israel di zona aman kamp pengungsian, di Rafah, selatan Jalur Gaza, 27 Mei 2024. / REUTERS/Mohammed Salem

PIKIRAN RAKYAT - Tentara Israel Penjajah terus menggempur Rafah, Gaza Selatan. Meski muncul kecaman internasional, IOF brutal menargetkan wilayah Tal as-Sultan, Saudi, Tal Za’roub dan al-Hashashin di kota tersebut. Banyak warga sipil Palestina yang dibunuh dan dilukai.

Serangan terjadi di malam hari, Minggu, 26 Mei 2024. Setelah pasukan Israel mengebom tenda-tenda kamp pengungsian warga Palestina di zona aman Rafah, 45 orang tewas terbunuh, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Jaksa militer utama Israel Penjajah menggambarkan serangan Rafah sebagai persoalan yang sangat serius. Ia mengatakan penyelidikan untuk memperkarakan Israel kini sedang dilakukan.

Militer Israel sebelumnya mengkonfirmasi bahwa mereka memang menyerang kamp tersebut. Namun, mereka Kembali mengungkit Hamas sebagai alasan kekejian di Rafah.

Rumah Sakit Kuwait, salah satu dari dua rumah sakit yang tersisa di Rafah, kini terpaksa ditutup karena serangan Israel. Penutupan paksa terjadi setelah dua staf medis rumah sakit tersebut terbunuh oleh tembakan Israel.

Setidaknya 36.050 warga Palestina telah tewas dan 81.026 terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Baca Juga: Israel Penjajah Bombardir Rafah 60 Kali dalam 48 Jam usai Perintah ICJ, Berat Bom 2.000 Pon

Tubuh Hangus, Anggota Badan Hancur

Perwakilan Pertahanan Sipil Palestina, Dr Muhammad al-Mughayer tiba di lokasi penyerangan Ketika kobaran api akibat bom masih menyala. Ia menyaksikan bahwa kebanyakan dari mereka yang terbunuh mengalami luka bakar parah di tubuhnya.

“Kebakarannya sangat besar dan menyebar ke mana-mana,” kata al-Mughayer kepada Al Jazeera, dikutip Selasa, 28 Mei 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat