PIKIRAN RAKYAT - Sedikitnya 27 orang tewas dan puluhan lainnya terluka di sebuah sekolah yang menampung pengungsi di Nuseirat, di Jalur Gaza tengah. Pembantaian oleh Israel sejatinya masih terus terjadi di Gaza, Palestina.
Belum ada konfirmasi langsung dari kementerian Kesehatan setempat. Perlu diingat, jumlah korban belum bisa Reuters belum bisa di-verifikasi.
Sebelumnya, penembakan dan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 19 orang di Gaza tengah dan selatan, tepatnya pada Selasa, 4 Juni 2024.
Termasuk orang yang tewas, ada dua polisi yang membantu melindungi pengiriman bantuan kemanusiaan di kota Rafah di selatan.
Tujuh belas dari kematian tersebut, dilaporkan terjadi dalam serangan udara Israel yang terpisah terhadap kamp pengungsi al-Bureij, al-Maghazi, dan kota Deir-al-Balah di Gaza tengah.
Kemudian, Selasa malam, tank-tank menembaki sebuah wilayah di sebelah timur Gaza, yakni kamp al-Nusseirat.
Beberapa orang mengatakan kepada Reuters melalui aplikasi obrolan, bahwa dorongan militer Israel yang baru menimbulkan kepanikan. Alhasil beberapa keluarga yang tinggal di al-Maghazi mulai melarikan diri di bawah tembakan tank, dan empat bom jatuh di dekat sebuah klinik di kamp tersebut.
Baca Juga: Joe Biden Tuduh Benjamin Netanyahu Perpanjang Perang Gaza Demi Karier Politik
Joe Biden Jalan Sendiri tanpa Netanyahu
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden secara terbuka mengumumkan proposal gencatan senjata di Gaza yang dikembangkan oleh Israel dan AS untuk mulanya dikirimkan kepada Hamas.