PIKIRAN RAKYAT - Remdesivir sempat menjadi obat yang banyak disoroti publik karena kegunaannya yang dinilai ampuh meringankan penyakit Covid-19.
Namun baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan Remdesivir untuk tidak digunakan di rumah sakit karena tak ada bukti jika obat itu berhasil untuk Covid-19.
Seperti yang diketahui Presiden AS, Donald Trump menjadi orang yang mendukung penggunaan Remdesivir bagi pasien Covid-19.
Baca Juga: UMK Kota Tasikmalaya 2021 Ditolak SPSI karena Tidak Naik, Disnaker: Keputusan Bukan Harga Mati
Kini, komite pedoman WHO mengatakan pasien Covid mungkin lebih baik tanpa menggunakan remdesivir.
WHO mengeluarkan sebuah 'pedoman hidup, yang dapat diperbarui saat bukti baru masuk, sebagian besar sebagai hasil dari uji coba Solidaritas yang dipimpinnya di beberapa negara.
Solidaritas mengalokasikan pasien secara acak ke beberpa obat termasuk remdesivir dan menemukan, mereka yang memakai obat tersebut tidak lebih baik dengan pasien yang tidak menggunakannya.
Baca Juga: Rilis Album ‘BE’, BTS Sampaikan Pesan Menyentuh untuk ARMY
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Guardian, ada masalah lain dengan remdesivir. Dalam sebuah pedoman yang diterbitkan dalam British Medical Journal.