PIKIRAN RAKYAT - ANTREAN ratusan pengguna kereta komuter hingga ke area parkiran menuju pintu masuk dalam Stasiun Bogor, Senin 8 Juni 2020 pagi. Penumpukan penumpang terjadi karena adanya lonjakan jumlah penumpang di tengah pembatasan penumpang dalam kereta komuter.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku mendapat banyak laporan terkait adanya penumpukan penumpang di stasiun. Setelah dicek, memang ada penambahan penumpang sekitar 10 persen dari Senin pekan lalu. Menurut Bima, lonjakan penumpang terjadi akibat imbas dibukanya kantor di Jakarta selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, sejak pekan ini.
“Ya walaupun terlihat lebih padat, tetapi sudah semaksimal mungkin diterapkan social distancing melalui selotip (jaga jarak). Saya besok pagi (hari ini) akan cek lagi di sini. Tadi dilaporkan ada penambahan 11 bus BPTJ, tapi saya kira tidak maksimal,” ujar Bima Arya di Stasiun Bogor, Senin 8 Juni 2020.
Baca Juga: Pemkot Cimahi Bolehkan Masjid Buka Usai PSBB, Salat Jumat Digelar Dua Shift
Dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di Stasiun Bogor, Bima meminta pengaturan jarak penumpang kereta komuter dapat dilakukan lebih detail. Bima menyarankan agar marka pembatasan penumpang lebih luas dan banyak. Selain itu, perlu ada kebijakan di Jakarta, terkait data pekerja Bogor dan sekitarnya yang bekerja di Jakarta.
“Sebaiknya ada kebijakan semisal dispensasi, supaya pekerja dari Bogor, berangkatnya tidak berbarengan, yang dari Bogor bisa dibuat shift. Kalau semuanya sama, perlakuannya akan seperti ini, ini baru penambahan 10 persen. Bisa dibayangkan minggu depan diberlakukan normal baru, ketika kantor di buka, akan kembali dengan jumlah penumpang 20.000, tidak mungkin di atur dan pasti tidak ada jaga jarak,” kata Bima.
Baca Juga: Terkait Usulan 5 Raperda, Ridwan Kamil Sependapat terhadap Catatan Fraksi DPRD Jabar
Dengan pertimbangan tersebut, Bima berharap kantor-kantor di Jakarta bisa membuat kebijakan terkait pengaturan jam kerja pekerja yang berdomisili di luar Jakarta. Menurut Bima, sistem sif, dinilai cukup efektif untuk meminimalisasi penumpukan penumpang di pagi hari.
“Saya kira itu kuncinya, kalau masih sama seperti ini, ya sudah pasti tidak akan maksimal,” ucap Bima.
Sementara itu, Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba mengatakan, kenaikan penumpang kereta komuter mencapai 10 hingga 13 persen. Khusus di Stasiun Bogor, jumlah penumpang pada jam sibuk mencapai 11.000. Artinya, ada pengguna baru yang kembali menumpang kereta komuter.