kievskiy.org

Campak jadi KLB, Dinkes Jabar Dorong Imunisasi Lengkap

Ilustrasi imunisasi campak.
Ilustrasi imunisasi campak. /Pixabay/Gerd Altmann Pixabay/Gerd Altmann

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat telah terjadi kejadian luas biasa (KLB) campak di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bogor.

Di Kabupaten Bandung Barat, KLB terjadi di Desa Mekarjaya Kecamatan Cikalong Wetan dan Desa Sadangmekar Kecamatan Cisarua sebanyak 27 kasus tanpa ada kematian. Pada periode KLB minggu ke 37 sampai dengan saat ini, masih terus berlangsung pengawasan.

Di Kabupaten Bogor, terjadi KLB Campak di Desa Batok Kecamatan Tenjo dengan jumlah 18 kasus tanpa ada kematian. Periode KLB terjadi pada Minggu 30 s/d saat ini, masih berlangsung pengawasan sampai dengan Minggu 34 tahun 2022.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pemprov Jabar dr Ryan Bayusantika Rustandi mengatakan,  saat ini masih ada kasus positif tapi hanya sporadis. Minggu ini, Tim Provinsi akan turun kembali ke lokasi untuk bantuan teknis dan berdiskusi kembali untukpenanganan dan kewaspadaan lebih lanjut.

Baca Juga: KLB Campak Harus Direspons Program Imunisasi, Segera Lapor saat Ada Gejala

"Kenapa wabah bisa muncul di daerah-daerah tersebut? Wabah bisa muncul di daerah tersebut kemungkinan disebabkan karena cakupan imunisasi masih rendah dan herd immunity yang belum terbentuk. Selain itu, petugas surveilans juga cukup aktif untuk menemukan dan melaporkan kasus. Mungkin kasus juga ditemukan di daerah lain tapi ada kemungkinan tidak ditemukan dan dilaporkan sehingga kita tidak mengetahuinya," ujar Ryan dalam keterangan tertulisnya, Senin 23 Januari 2023.

Menurut dia, dengan adanya KLB tersebut, selama bisa ditangani dengan baik yakni mengobati gejala dan memberikan perlindungan/imunisasi bagi anak-anak sesuai usianya dan tidak menimbulkan kematian, maka wabah tersebut masih bisa dikendalikan.

Adapun upaya yang dilakukan untuk daerah berstatus KLB yaitu melakukan penanggulangan KLB berdasarkan hasil analisis dan rekomendasi hasil penyelidikan KLB untuk meminimalisasi jumlah penderita. Caranya, melakukan tata laksana kasus, melakukan komunikasi risiko kepada masyarakat dan pengambil kebijakan.

"Kemudian pelaksanaan respons imunisasi segera (outbreak response imunization/ORI) berdasarkan hasil kajian epidemiologi. ORI dilakukan untuk menghentikan transmisi campak dengan cara meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak sehingga KLB dapat ditanggulangi," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat