kievskiy.org

Corona dan Anggaran Dinas

ILUSTRASI Covid-19.*
ILUSTRASI Covid-19.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Ada yang mengatakan bahwa kita harus bisa mengambil hikmah sekalipun dari peristiwa yang sangat buruk. Kenyataannya memang banyak yang bisa mengambil "sisi baik" dari wabah corona yang tengah melanda, dari perspektif agama hingga berkurangnya polusi yang berdampak positif bagi lingkungan.

Dari segi anggaran tentu diperlukan banyak biaya untuk menanggulangi wabah corona, namun dari sisi lain ternyata pandemi ini menunjukkan peluang di masa yang akan datang untuk bisa menghemat anggaran negara.

Perjalanan dinas

Banyak pemberitaan dan data yang menyebutkan terkait besarnya anggaran perjalanan dinas yang dianggap tak efektif dan efisien. Bahkan Presiden Jokowi menginstruksikan untuk memangkas biaya perjalanan dinas di seluruh kementerian dan lembaga pemerintahan untuk dialihkan membiayai penanggulangan coronavirus disease (Covid-19).

Baca Juga: Mallorca vs Barcelona: Menang Besar, Blaugrana Amankan Posisi Puncak La Liga

Sejak itulah dimulai era baru dalam melaksanakan tusi pemerintah dengan dana yang minim dan menahan mobilisasi pegawai. Seminar dan rapat diubah menjadi online via aplikasi seperti zoom misalnya, begitupun diklat-diklat, kini diselenggarakan secara online berbasis e-learning.

Semua perubahan tadi sesungguhnya suatu keniscayaan andai birokrasi bisa menerima kemajuan era digital secara penuh, namun kenyataannya adalah bahwa sebelum wabah corona melanda, hampir seluruh kegiatan pemerintah dilakukan secara konvensional dan tatap muka.

Kegiatan konvensional seperti itu tentunya menimbulkan terjadinya mobilisasi orang dan memiliki konsekuensi yaitu perlu dianggarkannya biaya perjalanan dinas mencakup uang transportasi, uang harian, hingga biaya penginapan. JIka diakumulasikan jumlah perjalanan dinas sangatlah besar jumlahnya, menyentuh angka trilliunan rupiah.

Baca Juga: Rilis Aplikasi BEMO, Cara Pemkot Bandung Permudah Masyarakat Pantau Transportasi Publik

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat