PIKIRAN RAKYAT - Indonesia merupakan negara penghasil minyak sawit terbesar dan memasok sekitar 60% dari total permintaan minyak sawit dunia.
Banyak negara yang menggantungkan ketersediaan minyak sawitnya kepada negara kita.
Kelapa sawit sendiri merupakan komoditas unggulan yang menyumbang devisa terbesar bagi Indonesia dari kelompok sektor non-migas.
Sayangnya, komoditas ini kerap digempur oleh berbagai isu mulai dari lingkungan, sosial, ekonomi hingga politik. Pelarangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya yang baru saja diketok oleh Presiden Jokowi nampaknya menambah deretan polemik kelapa sawit. Kebijakan tersebut dinilai mengancam stabilitas pangan global.
Baca Juga: Mendag Lutfi Larang Ekspor CPO hingga Minyak Jelantah, Sanksi Menanti Bagi Pelanggar
Fakta yang Kontradiktif
Pemerintah resmi memberlakukan larangan ekspor CPO dan turunannya pada tanggal 28 April lalu sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
Presiden Jokowi menetapkan prasyarat bahwa larangan akan dicabut jika harga minyak goreng dalam negeri sudah kembali terjangkau yaitu pada kisaran harga Rp14.000 per liter.
Kelangkaan minyak goreng di Indonesia yang berlangsung sejak awal tahun 2022 merupakan sesuatu yang kontradiktif dan mengejutkan.