kievskiy.org

Berseminya Dinasti Politik, Iklim Pilpres 2024 Akan Berbeda

The Iron Throne dalam serial Game of Thrones kerap jadi simbol dinasti politik dalam wacana pop culture.
The Iron Throne dalam serial Game of Thrones kerap jadi simbol dinasti politik dalam wacana pop culture. /HBO

PIKIRAN RAKYAT - Kekuasaan berlanjut turun-temurun terjadi di berbagai negara, termasuk di negara yang sistem demokrasinya sudah mapan. Dinasti Bush di AS dan dinasti Treudeau di Kanada merupakan salah satu contohnya. Sementara di India dan Pakistan, dinasti Gandhi dan Bhuto sudah lama terpinggirkan.

Menarik juga mengamati fenomena yang terjadi di Filipina belakangan ini. Dinasti Marcos dipilih rakyat untuk menjadi pemimpin nomor satu di negaranya. Lebih menarik lagi karena anak Duterte terpilih sebagai wakilnya.

Bagaimana di Indonesia? Dinasti Soekarno sepertinya punya ambisi kuat meraih kekuasaan sampai generasi ketiga. Wacana menjelang Pemilu 2024 yang muncul belakangan ini mengarah ke sana.

Dinasti Soeharto, dengan agak sembunyi-sembunyi, juga sudah beberapa kali berambisi ke puncak kekuasaan, meski gagal.

Baca Juga: Anak Diktator Korup Jadi Presiden di Filipina, Jangan Menular ke Indonesia

SBY tak mau ketinggalan, dengan segala upaya, parpol yang dipimpinnya menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon pemimpin baru.

Jika benar hal itu terjadi dalam Pemilihan Presiden 2024 nanti, iklim pemilu sepertinya akan berbeda.

Sebagian warga akan menganggap hal itu sebagai petanda gagalnya penyelenggaraan demokrasi. Sebagian lain akan berpendapat sebaliknya.

Hal yang lebih penting sebenarnya adalah keteladanan. Tidak ada sosok pemimpin yang memuaskan semua pihak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat