kievskiy.org

Orang Indonesia: Cerewet di Media Sosial tetapi Miskin Ilmu dan Malas Baca

Ilsutrasi literasi.
Ilsutrasi literasi. /Pixabay/愚木混株 Cdd20

PIKIRAN RAKYAT – Sudah jadi rahasia umum bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Bahkan secara global, UNESCO menempatkan Indonesia di urutan kedua dari bawah terkait literasi.

Data UNESCO menyebut, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya dari 1.000 orang Indonesia, cuma satu orang yang rajin membaca. Indonesia berada di urutan ke-60 dari 61 negara soal minat baca.

Menariknya, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara lain.

Apa karena "rak buku"?

Indonesia memiliki perpustakaan dengan jumlah terbesar kedua di dunia setelah India. Sayang, jumlah perpustakaan itu tidak sejalan dengan peningkatan minat baca masyarakatnya.

Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando mengungkap bahwa jumlah infrastruktur perpustakaan di Indonesia yaitu 164.610 unit. Sementara India yang berada di posisi pertama, memiliki infrastruktur perpustakaan 323.605 unit.

Di balik ”pengakuan” itu, ternyata masyarakat Indonesia masih memiliki keterbatasan akses perpustakaan dan buku bacaan berkualitas.

Laporan Perpustakaan Nasional tahun 2020 menyebut, perpustakaan yang ada di Indonesia saat ini baru mencapai 154.000 atau hanya 20 persen dari kebutuhan nasional.

Kekurangan perpustakaan itu di antaranya perpustakaan umum (baru 26 persen dari kebutuhan 91.000 pustakaan) dan perpustakaan sekolah (baru 42 persen dari kebutuhan 287.000 pustakaan).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat