kievskiy.org

Ada Monster di Balik Baterai, Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan Hanyalah Fatamorgana

Ilustrasi kendaraan listrik.
Ilustrasi kendaraan listrik. /Pixabay/FranckinJapan

PIKIRAN RAKYAT – Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali telah usai. Selain berupaya mencari solusi pemulihan ekonomi dunia, ajang itu jadi kesempatan bagi Indonesia menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan, salah satunya penggunaan EV (electric vehicle).

Ada 1.452 EV (962 mobil listrik, 454 sepeda motor listrik, dan 36 bus listrik) yang disiapkan untuk mendukung KTT G20.

Atensi pemerintah soal kendaraan ramah lingkungan diinisiasi tahun 2019 dengan mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 55/2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.

Hal itu kian dipertegas melalui Instruksi Presiden Nomor 7/2022 Tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) sebagai Kendaraan Dinas Pemerintah.

Kementerian Perhubungan pun rutin menggelar sosialisasi penggunaan kendaraan listrik sekaligus menambah fasilitas pengisian daya.

Dalam sosialisasi di Jakarta, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, kendaraan listrik berenergi bersih, ramah lingkungan, dan lebih irit dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil (BBM).

Soal irit, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pernah melakukan perhitngan bahwa 1 liter BBM setara 1,2 kwh listrik. Dengan harga listrik per kwh Rp1.444 (dibulatkan Rp 1.500), 1,2 kwh listrik setara dengan Rp1.700.

Artinya, penggunaan listrik jauh lebih hemat dibanding seliter BBM yang harganya Rp10.000-Rp21.000.

Selain hemat energi dan biaya, EV lebih terjamin seiring rencana pemerintah menambah fasilitas pengisian daya dan tempat penukaran baterai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat