kievskiy.org

Kendaraan Pribadi Tumpah saat Ruas Jalan Tak Bertambah, Bom Waktu Transportasi Publik Bandung Raya

Ilustrasi kemacetan.
Ilustrasi kemacetan. /Antara/Fakhri Hermansyah ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

PIKIRAN RAKYAT – Sejak dua dekade lalu, layanan transportasi di Bandung Raya sudah menjadi perhatian publik. Bandung Raya dinilai sangat tidak siap dalam menyiapkan layanan transportasi publik.

Sejak itu, pemerintah memunculkan banyak rencana perbaikan layanan transportasi, termasuk moda transportasi yang berbasis rel dan kabel.

Terdengarlah kemudian wacana untuk membangun berbagai jenis sarana transportasi, seperti MRT, LRT, skybridge, cable car, monorel, dan sebagainya. Akan tetapi, semua wacana itu hilang begitu saja tanpa ada kelanjutan.

Wajar jika kemudian sektor transportasi beroleh perhatian serius. Dalam konteks ini pun, kita tidak boleh hanya bicara tentang Kota Bandung. Sama halnya dengan penataan dan pengelolaan cekungan Bandung, penanganan sektor transportasi pun harus mencakup pula kota/kabupaten di sekitarnya.

Baca Juga: Bus Rapid Transit jadi Solusi Transportasi di Cekungan Bandung

Apalagi, kita tahu bersama, Kota Bandung dan daerah-daerah di sekitarnya memiliki keterikatan yang begitu kuat. Salah satu contohnya, sebagian besar masyarakat pekerja di Kota Bandung justru bertempat tinggal di daerah-daerah sekitarnya. Dengan demikian, mereka membutuhkan sarana transportasi yang mendukung mobilitas mereka.

Memasuki akhir tahun 2022 ini, muncul “kepastian” bahwa pemerintah memilih tiga jenis sarana transportasi, yakni bus rapid transit (BRT), light rapid transit (LRT), dan cable car. BRT dimaksudkan untuk melayani jalur-jalur datar di Bandung Raya.

Disiapkan 17 rute untuk BRT. Dipastikan jalur pelayanan BRT akan bersinggungan dengan angkutan kota yang selama ini eksis. Oleh karena itu, akan diberlakukan re-routing angkot. Tentu saja, BRT tidak akan mampu melayani semua wilayah sehingga perlu dilengkapi dengan LRT.

Selanjutnya, untuk meng-cover semua pergerakan masyarakat, disiapkan pula cable car. Pemilihan ketiga jenis moda transportasi tersebut sebenarnya dilandasi kekhawatiran meledaknya bom waktu di sektor transportasi. Pasalnya, saat ini, sebagian besar penduduk Bandung Raya merupakan pengguna kendaraan pribadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat