kievskiy.org

Adakah yang Salah di Balik Megahnya Pembangunan Masjid Al Jabbar?

Masjid Raya Al Jabbar.
Masjid Raya Al Jabbar. /Pikiran Rakyat/Hilmy Farhan

PIKIRAN RAKYAT - Bertambah satu lagi ikon Jawa Barat dengan berdirinya Masjid Al Jabbar yang sangat megah dan indah. Masjid Al Jabbar menambah deretan ikon Jawa Barat yang telah ada sebelumnya seperti renovasi dan pembangunan beberapa taman dan alun-alun, masjid unik di tengah bendungan Jati Gede, dan tentu ikon legendaris di Jawa Barat seperti Gedung Sate, Jembatan Pasupati, obsertvatorium Bosscha, Gedung Merdeka, Jalan Braga, Monumen Perjuangan (Monju), Monumen Bandung Lautan Api, dan Stadion GBLA.

Berdirinya Masjid Al Jabbar tidak hanya disambut antusias oleh masyarakat, bahkan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengapresiasi upaya Pemeritah Provinsi Jawa Barat yang berhasil membangun sebuah masjid besar dan megah, sambil berharap Masjid Raya Al Jabbar bukan hanya sekadar bangunan tempat peribadatan, tetapi juga tempat yang mewadahi aktivitas masyarakat.

Wakil Presiden juga menyampaikan, sejarah Islam telah mencatat peran signifikan masjid sebagai basis pembangunan peradaban. Masjid bukan sekadar tempat beribadah, tapi juga wadah aktivitas masyarakat. Proaktif dalam pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekitar.

Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, juga memuji selesainya pembangunan Masjid Al Jabbar ini karena gagasannya bisa dilanjutkan oleh Ridwan Kamil. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, anggota DPR RI, Wali Kota Bandung dan beberapa tokoh masyarakat juga menyambut baik berdirinya Masjid Al Jabbar yang juga sering disebut masjid apung ini.

Namun, di tengah ingar bingar sambutan berdirinya Masjid Al Jabbar, muncul dugaan kurang etis. Pembangunan masjid yang menelan dana Rp1 triliun ternyata bersumber dari dana APBD yang kemudian menimbulkan pro dan kontra.

Bahkan, Ridwan Kamil dan Masjid Al Jabbar menjadi trending topic di Twitter dan media sosial lainnya karena banyak dikiritik. Kemegahan Masjid Al Jabbar seolah kontras dengan kondisi transportasi publilk dan infrastruktur lainnya di Jawa Barat.

Baca Juga: Kemegahan Masjid Raya Al Jabbar Merupakan Keadilan dalam Kacamata Kecil Gubernur Jawa Barat

Megahnya Masjid Al Jabbar

Masjid Al Jabbar dibangun di lahan seluas 25 hektare, memiliki kapasitas sekira 30.000 orang, dengan rincian 10.000 orang di area dalam (indoor) dan 20.000 orang di area plaza. Selain itu, terdapat 27 pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Tiap pintu dicirikan dengan desain batik setiap kota dan kabupatennya.

Di area bawah masjid, terdapat museum digital yang berisi materi perjalanan peradaban Islam di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Museum sedang dalam proses penyelesaian. Ridwan Kamil menargetkan, museum bisa diakses untuk umum pada Februari 2023.

Masjid yang juga populer dengan sebutan Masjid Terapung ini dikelilingi danau retensi sebagai tempat parkir air untuk mencegah banjir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat