PIKIRAN RAKYAT - Tentu akan menjadi tanda tanya ketika harga beras melambung, tetapi stok yang tersedia berdasarkan data pemerintah justru melimpah. Janganlah rakyat menjadi korban segelintir pihak pencari keuntungan.
Beberapa hari terakhir, ibu-ibu kembali dipusingkan dengan kenaikan harga dua bahan pokok yang cukup penting, yaitu minyak goreng dan beras. Bahkan, untuk minyak goreng murah bersubsidi di beberapa tempat keberadaannya sempat menghilang di pasaran. Sebuah situasi yang sulit, terutama bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah yang akan sangat berat jika memberi produk-produk premium.
Namun, sepertinya tak ada pilihan bagi mereka untuk membeli produk yang tersedia di pasaran. Hal itu karena para ibu harus tetap memasak, dan beras adalah makanan pokok di negeri ini.
Kedua kebutuhan pokok ini sangatlah vital bagi masyarakat sehingga tak heran ketika terjadi kenaikan atau kelangkaan bisa menimbulkan gejolak di masyarakat.
Baca Juga: Sinopsis Film Killer Elite: Aksi Bengis Jason Statham Melawan Pembunuh Bayaran
Spekulasi pun kemudian bermunculan terkait kenaikan dua harga bahan pokok tersebut. Ada yang melihat fenomena kenaikan itu sebagai hal yang biasa menjelang datangnya bulan Ramadan, di mana permintaan masyarakat cukup tinggi.
Ada pula yang berspekulasi bahwa apa yang terjadi saat ini dikarenakan adanya penimbunan oleh pihak tak bertanggung jawab. Kemungkinan lain yang juga mengemuka adalah terkait minimnya stok dan tersendatnya distribusi ke pasar.
Pemerintah sendiri mengakui adanya kenaikan harga beras dan kelangkaan minyak di beberapa tempat. Bahkan, Presiden Jokowi sudah meminta Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, untuk mewaspadai kenaikan dua bahan pokok ini. Apalagi, hal ini akan berdampak pada inflasi di tanah air. Presiden pun telah meminta agar kondisi tersebut segera distabilkan kembali.
Kementerian Perdagangan mengaku terus berusaha menstabilkan harga dua kebutuhan pokok tersebut. Terkait minyak, Zulkifli menepis terjadi kelangkaan. Dia menegaskan, yang terjadi adalah karena tingginya permintaan akibat beralihnya pengguna minyak premium ke minyak bersubsidi.