PIKIRAN RAKYAT - Limbah dari industri minuman keras tradisional di Kota Surakarta, Jawa Tengah, mencemari Sungai Bengawan Solo.
Musim kemarau yang masih melanda negeri, memperparah kondisi akibat pencemaran ciu di Bengawan Solo, dan dampaknya terasa bagi pengelolaan air minum warga.
Hal itu diakui Direktur Utama PDAM Solo, Agustan, yang menyebutkan limbah ciu Bengawan Solo berasal dari Kali Samin.
Dampak yang dirasakan yakni, penghentian layanan Perusahaan Daerah Air Minum tersebut, terutama untuk pengolahan air bersih di Pos Semanggi, Pasar Kliwon.
Baca Juga: Ketar-ketir Takut Menemui Ajal, Ari Lasso Tulis 'Wasiat' untuk Anak dan Istri: Perut Kaya Ditusuk
Ia menyampaikan, hingga saat ini faktanya industri rumah tangga masih membuang limbah di sungai.
"Dari industri ciu, asalnya dari tempuran Kali Samin. Tadi pagi bau, kami ambil sampelnya dan ternyata tidak layak untuk diolah karena dampaknya ke pelanggan," katanya, dikutip dari Antara.
Dalam artikel yang dinukil Pikiran-rakyat.com, PDAM Solo telah melakukan observasi, dan memutus pelayanan sementara sejak 7 September 2021.
"Kalau musim hujan 'nggak' masalah karena debit air banyak, yang masalah adalah ketika musim kemarau," katanya.