kievskiy.org

Tak Hanya Racuni Sekeluarga di Bekasi, 3 Pembunuh Berantai Pernah Habisi 6 Korban di Cianjur dan Garut

Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan. /Pixabay/Clker-Free-Vector-Images

PIKIRAN RAKYAT – Tiga pelaku yang meracuni satu keluarga hingga menyebabkan tiga korban meninggal di Bantargebang, Bekasi, pernah melakukan serangkaian pembunuhan alias pembunuhan berantai terhadap sejumlah korban lain di wilayah Cianjur dan Garut, Jawa Barat. Polda Metro Jaya berhasil mengungkap fakta baru di balik perkara yang dinarasikan sebagai kasus sekeluarga tewas keracunan di Bekasi tersebut.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengatakan bahwa pelaku mengaku sebagai seorang ahli supranatural alias dukun. Pelaku melakukan penipuan dengan modus bisa memberikan kekayaan kepada korban. Setelah korban terpedaya dan menyerahkan hartanya, pelaku langsung menjalankan skenario untuk menghilangkan nyawa korban.

Menurut pengakuan pelaku, kata Fadil, tersangka menamai tindakan kejahatannya dengan istilah perjalanan perjuangan pembunuhan.

“Jadi perjalanan perjuangan pembunuhan itu diawali dengan penipuan, janji dan motivasi untuk mencapai kesuksesan hidup setelah para korbannya menyerahkan harta bendanya, kemudian para korban di hilangkan nyawanya, termasuk saksi-saksi yang mengetahui,” kata Fadil dalam konferensi pers rilis kasus, Kamis, 19 Januari 2023.

Baca Juga: Cegah Terjadinya Konflik, Menaker Ida Fauziyah Sebut Pengusaha dan Pekerja Harus Tunduk pada PKB

Setelah didalami, kata Fadil, para pelaku ternyata sebelum menghabisi nyawa kerabatnya sempat melakukan pembunuhan di wilayah lain. Penyidik menemukan empat korban lain yang dibunuh di wilayah Cianjur, Jawa Barat.

Jasad empat korban itu ditemukan di tiga titik berbeda yang tak jauh dari kediaman para pelaku. Korban disebutkan dimasukkan ke dalam lubang yang telah ditutup menggunakan semen atau dicor.

Pada lubang pertama, kata Fadil, polisi menemukan kerangka yang diduga anak kecil berusia 2 tahun bernama Bayu. Lubang kedua, ada dua kerangka tulang diduga atas nama Noneng dan Wiwin. Dan di lubang terakhir, ditemukan kerangka tulang yang diduga bernama Farida.

Baca Juga: Bantah Soal Eliezer Buat Kasus Yoshua Jadi Terang, Kejagung: Dia Bukan Penguak Fakta, Dia Eksekutor

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat