kievskiy.org

Varian Arcturus Sudah Menyebar di 22 Negara, Epidemiolog: Indonesia Sudah Memiliki Antibodi Covid-19

Ilustrasi Covid-19 varian Arcturus.
Ilustrasi Covid-19 varian Arcturus. /Pixabay/Thor_Deichmann

PIKIRAN RAKYAT - Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dr Iwan Ariawan MSPH mengimbau masyarakat agar tidak panik dan khawatir terhadap subvarian baru Arcturus. Menurutnya, masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19.

Varian Omicron XBB.1.16 atau yang dijuluki 'Arcturus' menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara. Varian baru ini telah dilaporkan di 22 negara, dan sebagian kasus terjadi di India.

"Dari hasil survei serologi yang sudah dilakukan Kemenkes RI dan FKM UI pada Januari 2023 didapatkan hasil bahwa hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap COVID-19 baik dari infeksi maupun vaksinasi," kata Iwan Ariawan di Kampus Universitas Indonesia, dikutip dari Antara, pada Kamis, 6 April 2023.

Ia mengatakan, dari analisis kematian akibat Covid-19, seseorang yang telah menerima vaksinasi memiliki risiko kematian yang jauh lebih kecil terutama pada lansia.

Baca Juga: Soal Status Pandemi Covid-19, Indonesia Tunggu Fatwa WHO

"Jadi, vaksin ini sangat terlihat efeknya dan dari analisis yang kami lakukan, apapun vaksinnya hasilnya kurang lebih sama," ujar Iwan.

Ia menambahkan, antibodi pada tubuh seseorang menjadi lebih kuat dan risiko kematian lebih rendah apabila telah divaksin booster kedua.

Di sisi lain, gejala yang ditimbulkan Arcturus tidak terlalu berat. Ia menambahkan tingkat fatalitas Arcturus lebih rendah dibandingkan dengan varian sebelumnya seperti Delta.

Lebih lanjut, Iwan mengatakan, vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia masih dapat menangkal varian Arcturus. Pasalnya Arcturus ini masih varian Omicron.

Baca Juga: Mudik: Efektivitas Pelarangan dan Dampaknya Selama Pandemi Covid-19

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat