PIKIRAN RAKYAT - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah (Jateng), KH Ahmad Darodji, mendukung program Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, soal Jogo Kiai dan Jogo Santri dalam penanganan Covid-19 di lingkungan pesantren.
Sebab diakuinya, tidak sedikit kiai yang positif Covid-19 bahkan ada yang sudah meninggal.
“Karena mereka (kiai, red) itu berkerumun dengan santrinya, kadang dengan para pembantu, hingga ada yang kena. Sampai ada yang seda (meninggal dunia, red),” kata Darodji disela sela perayaan Tahun Baru 1442 Hijriah di Gedung Gradhika Bhakti Pradja kantor Gubernur Jateng, Rabu 19 Agustus 2020 malam.
Baca Juga: Pengendara yang Melewati Perum di Dago Harus Bayar Parkir, DPRD Bandung: Ini Salah Secara Aturan
Dia mencontohkan beberapa kasus kiai yang meninggal akibat Covid-19 seperti di Rembang, dan juga tempat lain. Padahal satu orang kiai membawahi ribuan orang santri. Jika seorang kiai meninggal dunia maka berarti akan ada banyak santri yang kehilangan gurunya.
“Oleh karena itu sekarang kita jaga kiai-kiai agar bisa melaksanakan tugasnya dengan nyaman, dengan baik, dan aman,” tambahnya.
Darodji juga berpesan pada santri, agar menjaga kiai dengan baik. Supaya kiai tetap bisa mengajarkan ilmu agama kepada santri. Mereka juga hendaknya menjaga kualitas makanan untuk kiainya supaya kondisi kesehatan tetap fit.
Baca Juga: 5 ASN di Pemkab Bandung Barat Positif Covid-19, DPRD Pilih Tak Sering Lagi Rapat Secara Tatap Muka
“Frekuensi pengajiannya mungkin agak dikurangi. Itu termasuk Jogo Tonggo,” jelas Darodji.