PIKIRAN RAKYAT - Dunia internasional, termasuk berbagai organisasi HAM, telah mendesak agar Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dibebaskan. Namun, desakan itu tidak digubris oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Akan tetapi, Juru Bicara Markas Pusat TPNPB Sebby Sambom mengklaim bahwa markas pusat TPNPB "sudah sepakat" untuk membebaskan kapten Phillip Mark Mehrtens. Sayangnya, kesepakatan itu ditolak Egianus Kogoya.
"Kami mau bebaskan pilot Selandia Baru pada Mei lalu, tapi Egianus menolaknya. Egianus Kogoya masih berkeras tidak mau melepaskan Phillip," katanya, Rabu 27 Desember 2023.
Sebby Sambom menuturkan alasan Egianus Kogoya tak mau melepaskan Phillip Mark Mehrtens. Pimpinan KKB itu berkukuh pihaknya bersedia membebaskan sang pilot apabila Jakarta mengagendakan dialog untuk membahas aspirasi kemerdekaan atau pemisahan Papua dari Indonesia.
Meski begitu, semua klaim sepihak Sebby Sambom tersebut belum bisa diverifikasi. Sikap Egianus Kogoya yang menolak membebaskan Pilot Susi Air inilah yang diklaim berbeda dengan sikap pimpinan pusat TPNPB yang sepakat untuk membebaskannya pada Mei 2023 lalu.
"Saya jelaskan (melalui pesan suara ke Egianus), sampai kiamat pun seorang pilot tidak bisa ditukar dengan Papua Merdeka," kata Sebby Sambom.
Dia mengaku terakhir berkomunikasi dengan Egianus Kogoya pada Mei 2023 lalu. Namun, dalam pernyataannya pada Juni 2023 lalu, pimpinan KKB itu masih berkeras tidak mau membebaskan Kapten Phillip pada Juni lalu.
Oleh karena itulah, pihaknya sejauh ini masih belum bisa memastikan kondisi Phillip Mark Mehrtens. Sikap Egianus Kogoya yang tidak mau membebaskan pilot Susi Air itu juga menunjukan ada 'masalah internal' di dalam TPNPB.
"Kita harus memperbaiki masalah internal kami," ucap Sebby Sambom.