PIKIRAN RAKYAT - Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan digelar pada tahun ajaran baru di Kota Bogor terancam batal digelar.
Hal itu terjadi jika status level kewaspadaan Covid-19 masih berada di zona orange. Oleh karena itu, Satgas Covid-19 meminta kepada masyarakat untuk sama-sama berjuang untuk menurunkan level status ke zona kuning atau hijau agar anak-anak dapat kembali bersekolah secara tatap muka.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dalam diskusi terbatas bersama Pikiran Rakyat, Jumat 11 Juni 2021 menyebutkan, hingga saat ini Kota Bogor masih berstatus zona orange.
Namun demikian, melihat kasus Covid-19 yang terus merangkak naik, bukan tidak mungkin level kewaspadaan Covid-19 di Kota Bogor bisa berubah menjadi zona merah.
Baca Juga: DPR Setuju PTM Digelar Juli 2021, Syaiful Huda: Tak Serentak
“Sampai saat ini kita masih berada di zona tingkat kewaspadaan risiko tinggi, Namanya PTM harus dilakukan dalam kondisi aman dulu. Pelaksanaan PTM berdasarkan SKB 4 Menteri ini harus. Artinya Kota Bogor masih harus berjuang ke zona aman, agar keamanan siswa terjamin, tidak hanya siswa tapi juga stakeholder lain,seperti guru, angkutan umum dan lainnya,” ujar Dedie A Rachim.
Menurut Dedie, semua perjuangan untuk membuat anak sekolah kembali PTM tentunya akan sia-sia jika masyarakat masih tetap tidak disiplin dan lalai terhadap protokol kesehatan.
Dedie merinci, hingga saat ini sudah ada 16 ribu warga Kota Bogor yang terpapar Covid-19. Sementara usai lebaran ada kecenderungan peningkatan kasus.
“Kasus harian di DKI Jakarta ini sekitar 2000an, kalau kita lihat Jabodetabek ini area epidemic bersama. Bogor enggak lepas dari Jakarta. Saat ini langkah yang kita lakukan baru sebatas uji coba, tidak seluruh sekolah tapi hanya 36 SMP yang melakukan simulasi PTM, tapi bisa jadi sia-sia dan kembali ke Online kalau status kita berubah menjadi zona merah,” ujar Dedie Rachim.