PIKIRAN RAKYAT - Kebijakan Pemkab Garut, Jawa Barat, untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Senin, 16 Agustus 2021, mendapatkan tanggapan berbagai pihak.
Salah satunya dari pemerhati sosial yang juga pendiri Pusat Informasi dan Studi Pembangunan (PISP), Hasanuddin.
Menurut Hasanuddin, pertimbangan PTM harus didasarkan pada kajian epidemiologis.
Berdasarkan survei dan penelitian terkini yang dipadukan dengan data kondisi masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19.
Menurutnya, pertimbangan ini tidak bisa didasarkan pada pendapat publik. Pertimbangan harus murni atas pertimbangan medis dan kesehatan masyarakat.
"Yang harus dicatat adalah ini darurat kesehatan, dan perkembangan masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 masih dinamis dan fluktuatif. Coba cek berapa persen sekarang anak didik yang sudah divaksin?," katanya.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Mendadak Gantung Mik dan Medsos, Gus Miftah: Saya Harap Ini Hanya...
Apalagi tuturnya, pihak Pemkab Garut sendiri memahami bahwa imunitas kelompok (herd immunity) baru terbentuk setelah vaksinasi di atas 80 persen.