kievskiy.org

Nadiem Promosikan Kampus Merdeka ke Dirut BUMN, Industri Bisa Turut Merancang Program Pemagangan

ILUSTRASI industri.*
ILUSTRASI industri.* /ANTARA/Hanni Sofia ANTARA/Hanni Sofia

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengestimasikan, bila industri bisa turut membentuk 30-35 persen dari keseluruhan sarjana, ketika program Kampus Merdeka diimplementasikan.

Ia juga menghimbau kepada kalangan industri untuk tidak menyia-nyiakan program Kampus Merdeka.

Nadiem mengatakan hal tersebut dalam acara Penguatan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat BUMN di Jakarta, Rabu, 12 Februari 2020. Acara tersebut dihadiri juga oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca Juga: Dari Cek Wiper sampai Minyak Hidrolik, Simak 6 Cara Merawat Mobil Sehari-hari

“Bagi pemimpin BUMN, rektor, dekan dan perguruan tinggi lainnya, mohon ini (program Kampus Merdeka) jangan disia-siakan. Itu artinya, sekarang dunia di luar perguruan tinggi bisa berpartisipasi, kira-kira sampai 30-35% dari lulusan S1 itu bisa didesain bersama-sama oleh industri, training program independen oleh PT mancanegara maupun domestik,” tuturnya.

Menurutnya, saat ini kalangan industri dimungkinkan untuk turut merancang program pemagangan sampai tiga semester bersama-sama perguruan tinggi. Program pemagangan dikatakannya bisa didesain dengan modular.

Nadiem juga menyatakan harapannya bila sektor industri, utamanya BUMN, memandang program Kampus Merdeka sebagai investasi untuk pengembangan bisnis utama melalui SDM.

Baca Juga: Indonesia Butuh 9 Juta SDM Tambahan untuk Komputasi Awan Hingga 2030

Ia menghimbau hendaknya sektor industri tidak melihat program tersebut melulu dari aspek corporate social responsibility.

“Tidak usah berpikir CSR. Ini bukan CSR. Ini core bussiness masing-masing BUMN. Semua kita tahu, di dunia sekarang, knowledge economy aset yang penting. Itu adalah supply kita yang paling limited,” katanya.

Ia menambahkan, dalam dunia bisnis saat ini, yang terpenting adalah talenta. Bakat-bakat kepemimpinan di masing-masing BUMN.

Baca Juga: Mantan Sekda Jabar Iwa Karniwa Berbelit-belit dalam Menjawab, Ternyata Ikut Nyicil Apartemen di Proyek Meikarta

“Ini yang paling kritis, resource yang kita punya. Oleh karena itu, saya himbau semua Dirut BUMN untuk tidak melihat ini sebagai CSR, tapi sebagai investasi utama untuk sustainability core bussiness anda ke depan,“ katanya.

Meskipun demikian, Nadiem tidak menampik bila peranan CSR juga penting bagi program Kampus Merdeka.

Ia mengaku akan senang bila CSR BUMN masuk ke dalam program Kampus Merdeka.

“Kalau saya harus pilih fokus satu, dari CSR atau investasi pemagangan, tolong fokus ke Kampus Merdeka,” tuturnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat