kievskiy.org

'New Normal' bagi Dunia Pendidikan di Kabupaten Bandung Terkendala Empat Hal

ILUSTRASI. Pelajar menerapkan jarak sosial di halaman sekolah College Sasserno saat dibuka kembali di Nice, ketika sejumlah kecil siswa kembali ke sekolah dengan aturan baru dan penerapan jaga jarak sosial ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis, Selasa, 19 Mei 2020.*
ILUSTRASI. Pelajar menerapkan jarak sosial di halaman sekolah College Sasserno saat dibuka kembali di Nice, ketika sejumlah kecil siswa kembali ke sekolah dengan aturan baru dan penerapan jaga jarak sosial ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis, Selasa, 19 Mei 2020.* /REUTERS

PIKIRAN RAKYATNew Normal jadi satu-satunya jalan keluar yang diinginkan pemerintah pusat dalam penanganan pandemi COVID-19 saat ini.

Sayangnya, penerapan kebiasaan baru tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan, terutama bagi dunia pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Juhana mengaku ada empat hal yang menghambat pemberlakuan kebijakan ini di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Arsitek Bandung Menangi Sayembara Desain Masjid Agung Jateng Magelang

“Kita masih menyisakan permasalahan ketika new normal di sekolah. Pertama, ketakutan berlebihan dari masyarakat atau orang tua siswa," ungkap Juhana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PRFMNews.id.

Kedua, Juhana merasakan kekhawatiran serupa juga menyangkut transportasi publik yang belum terjamin aman dari COVID-19.

Padahal, peserta didik di wilayah Kabupaten Bandung banyak yang bertumpu pada angkutan umum.

Baca Juga: Seorang Guru Ditemukan Membusuk Tak Bernyawa di Kamar Kos, Gegerkan Warga Cipadung Bandung

Selanjutnya, menurut Juhana, murid-murid sekolah pun pasti akan mengakses fasilitas-fasilitas publik seperti warnet, pasar, maupun tempat bermain saat new normal benar-benar diterapkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat