PIKIRAN RAKYAT - Mengubah persepsi masyarakat tentang penyetaraan sekolah negeri dan swasta memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Harapan pemerintah agar masyarakat menganggap sekolah negeri sama atau sederajat dengan sekolah swasta terus digulirkan.
Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022, sekolah swasta berusaha menjemput bola mendapatkan siswa dengan cara bekerja sama dengan sekolah negeri. Meski demikian, sejumlah orangtua siswa belum memprioritaskan anaknya masuk sekolah swasta.
Pada PPDB 2022, untuk pertama kalinya SMA BPI 1 membuka meja informasi di SMAN 20 Bandung. Staf Humas SMA BPI 1 Bandung Taufan Hikhaiat mengatakan, orangtua kerap bingung menyekolahkan anaknya ketika tidak diterima di sekolah negeri. Untuk menghindari kebingungan itu, SMA BPI 1 Bandung hadir di sejumlah sekolah negeri untuk memberikan informasi kepada orangtua.
Selain di SMAN 20 Bandung, SMA BPI 1 Bandung juga menyediakan layanan informasi di SMAN 5 Bandung, SMAN 8 Bandung, SMAN 10 Bandung dan SMAN 7 Bandung.
Baca Juga: Honorer Dihapus, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Lagi
Dengan menjemput bola, diharapkan para orangtua mendapatkan informasi yang cukup tentang pendidikan di SMA BPI 1 Bandung sehingga bisa mendapat banyak siswa. BPI 1 Bandung menyediakan kuota siswa baru pada PPDB 2022 sebanyak 300 orang.
Untuk meningkatkan minat masyarakat bersekolah di sekolah swasta, kata Taufan, sejumlah upaya dilakukan oleh SMA BPI 1, di antaranya memberlakukan kurikulum "Merdeka" dan konsep Sekolah Penggerak.
"Dengan demikian, di BPI 1 sekolah swasta sama kurikulumnya dengan sekolah negeri," ucap Taufan di SMAN 20 Bandung pada hari pertama PPDB 2022 gelombang 1, Senin, 6 Juni 2022.
Selain itu, SMA BPI 1 menyediakan fasilitas penunjang pembelajaran, salah satunya observatorium dan tenaga pengajar yang pendidikan terakhirnya S2.