kievskiy.org

Hasil PPDB Jalur Zonasi SMP Kota Bandung Diragukan, Orangtua: Buka Alamat Siswa Diterima!

PETUGAS operator melayani warga saat proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMPN 2 Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa, 16 Juni 2020.
PETUGAS operator melayani warga saat proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMPN 2 Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa, 16 Juni 2020. /Pikiran-rakyat.com/ADE MAMAD

PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah orangtua meragukan kebenaran hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Bandung dari jalur zonasi tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yang diumumkan Senin 29 Juni 2020.

Keraguan itu muncul karena adanya dugaan tidak benarnya penentuan titik koordinat tempat tinggal siswa hingga dugaan permainan kartu keluarga.

Salah satu orangtua, Ayi menuturkan, anaknya tidak diterima pada jalur zonasi di sebuah SMP di kawasan Buah Batu. Jarak rumah Ayi ke sekolah tujuan 1.700 meter.

Baca Juga: Unpad Beri Keringanan Pembayaran UKT bagi Mahasiswa yang Keluarganya Terdampak Covid-19

Ayi merasa bingung karena para siswa yang diterima di SMP tersebut bertempat tinggal rata-rata sejauh 500 meter dari sekolah. Padahal, menurut Ayi, kondisi sekitar SMP tidak padat penduduk.

Ayi pun mengetahui ada siswa dari sekolah dasar (SD) yang berlokasi di kawasan Cibiru  yang diterima di SMP di Buah Batu itu. Dia mempertanyakan dimana alamat siswa tersebut sehingga bisa diterima di SMP kawasan Buah Batu. 

Namun, Ayi tak bisa mendapat jawaban atas pertanyaannya karena alamat siswa tidak tertera dalam laman PPDB Kota Bandung. Hanya ada informasi jarak tempat tinggal siswa ke sekolah tujuan.

Baca Juga: 57 Kabupaten Kota di Indonesia Masih Zona Merah, Doni: Presiden Jokowi Tekankan agar Diprioritaskan

Pemerintah Kota Bandung mengosongkan informasi alamat calon siswa di laman PPDB dengan pertimbangan privasi.

Ayi juga menemukan, ada siswa yang rumahnya di Kabupaten Bandung diterima di SMP di Buah Batu. Dengan jarak tempat tinggal yang jauh, seharusnya siswa iti tidak bisa diterima di SMP kawasan Buah Batu. "Apakah ada permainan kartu keluarga sehingga siswa yang rumahnya jauh bisa diterima di SMP di Buah Batu?" ujar Ayi kepada Pikiran-rakyat.com, Senin 29 Juni 2020.

Pada PPDB tahun ini, siswa menentukan sendiri titik koordinat rumahnya secara daring pada laman PPDB Kota Bandung. Hal itu berbeda dari tahun lalu yang penentuan titik koordinat rumah siswa ditentukan oleh operator sekolah tujuan.

Baca Juga: Politisi PKS: Sinyal Reshuflle Mesti Dibuktikan Presiden Lewat Aksi

Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Jawa Barat Illa Setiawan juga menyatakan, adanya indikasi kecurangan di beberapa SMP terkait penentuan titik koordinat pada PPDB jalur zonasi. Banyak orangtua yang mengadukan dugaan kecurangan itu kepada Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Jawa Barat.

Salah satu orangtua mengadukan, ada siswa yang rumahnya jauh, tetapi pada informasi titik koordinat menjadi dekat. Sebaliknya, terdapat siswa yang rumahnya dekat, namun titik koordinat menunjukkan rumahnya menjadi jauh. 

Kasus lain, ada siswa yang rumahnya hanya berjarak 4 meter dari sekolah. 

 Baca Juga: Politisi PKS: Sinyal Reshuflle Mesti Dibuktikan Presiden Lewat Aksi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat