kievskiy.org

Luncurkan Merdeka Belajar Jilid 5, Mendikbud: Calon Guru Penggerak Tidak Mudah Diseleksi

ILUSTRASI guru.*
ILUSTRASI guru.* /DOK. PIKIRAN RAKYAT


PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meluncurkan program Merdeka Belajar jilid 5, Jumat, 3 Juli 2020.

Program yang akan menjaring guru penggerak itu diklaim akan menguntungkan pemerintah daerah.

Nadiem menyebutkan guru penggerak adalah guru yang tidak sekadar mendorong peningkatan prestasi murid di dalam kelas serta mengembangkan kompetensi dirinya saja.

Baca Juga: Pengusulan Insentif bagi 56 Anggota Linmas yang Wafat di Kabupaten Tasikmalaya Mandek

Menurutnya itu tidak cukup. Guru penggerak didesain untuk bisa memberikan dampak yang lebih luas, baik bagi murid, sesama guru dan lingkungan sekolah.

"Guru yang baik hanya berkinerja di dalam kelas. Tapi, guru penggerak harus punya dampak kepada guru, sekolah dan menjadi lilin, obor di masing-masing unit pendidikannya. Bahkan di luar unit pendidikannya," kata dia dalam konferensi pers melalui webinar.

Dalam membentuk guru penggerak ini, Nadiem mengatakan, langkah pertama adalah melakukan rekrutmen melalui seleksi. Setelah lulus seleksi, calon guru penggerak ini akan melalui tahap pendidikan.

Baca Juga: Lakukan Kontak dengan Pasien Positif, Seorang Karyawan Mal di Pekanbaru Terinfeksi Covid-19

Menurutnya, proses seleksi dan pendidikan itu tidak akan mudah. Bahkan, Nadiem mengatakan bila rekrutmen guru penggerak ini bagaikan membangun gugus tugas elit atau kopassus di area pendidikan.


"Prosesnya bakal ketat dan intensif karena ini suatu tanggungjawab yang lebih. Calon guru penggerak tidak mudah diseleksi dan tidak mudah lulus. Jadi, sebelum mendaftar, tolong dipikirkan dulu," ujarnya.

Nadiem mengatakan, akan memberikan kesempatan kepada setiap guru, baik PNS maupun honorer, untuk mengikuti program guru penggerak.

Baca Juga: Lakukan Kontak dengan Pasien Positif, Seorang Karyawan Mal di Pekanbaru Terinfeksi Covid-19

Para calon guru penggerak itu juga dikatakannya akan mengikuti program pendidikan untuk melatih potensi kepemimpinan dengan beberapa mentor. Pendidikan tersebut dilakukan dengan pendekatan andragogi dan berbasis pengalaman.


"Pada saat lulus, kemendikbud akan komitmen, bekerjasama dengan semua pemda, kepala dinas, untuk memastikan guru penggerak berdampak besar di lingkungan sekolahnya dan juga menjadi bibit kepala sekolah, pengawas sekolah, dan instruktur pelatihan guru ke depannya," kata dia.

Ia menyebutkan tiga poin keuntungan guru penggerak bagi pemerintah daerah. Pertama, program ini dikatakannya akan menghasilkan calon pemimpin pendidikan di masa depan. Kedua, program ini mendorong pembelaaran yang semakin berkualitas dan berpusat kepada murid. Ketiga, meningkatnya kolaborasi antar pemangku kepentingan pendidikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat