kievskiy.org

7 Sekolah Jadi Pionir Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Ganjar Pranowo: Yakin Semuanya Berjalan Baik

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, wanti-wanti soal transportasi siswa, dari mereka berangkat sampai pulang selama pemelajaran tatap muka.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, wanti-wanti soal transportasi siswa, dari mereka berangkat sampai pulang selama pemelajaran tatap muka. /Pikiran-Rakyat.com/Eviyanti

PIKIRAN RAKYAT - Tujuh sekolah di tiga Kabupaten Kota di Jawa Tengah (Jateng) menjadi pionir dalam program uji coba sekolah tatap muka. Tiga kabupaten tersebut adalah Kabupaten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal, karena kasus Covid-19 di wilayah tersebut sudah melandai.

Sementara di Kabupaten Brebes, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa adaptasi kehidupan baru hanya berlangsung selama sepekan, karena lonjakan kasus baru Covid-19 .

"Pemilihan tiga daerah itu, Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal karena grafik penularan Covid-19 sudah mulai melandai. Sehingga, kami memulai uji coba di tujuh sekolah di tiga daerah tersebut," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Padmaningrum kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu 26 Agustus 2020.

Baca Juga: Jadwal Revisi F1 2020: Ada 4 Seri Tambahan, Grand Prix China Masih Belum Terkonfirmasi

Tujuh sekolah yang ditunjuk melakukan uji coba lanjut Padmaningrum adalah SMAN 1 Parakan dan SMKN 1 Temanggung, SMAN 2 dan SMKN 2 Wonosobo, SMAN 2 dan SMKN 2 Kota Tegal dan satu SMA swasta di Tegal yakni SMA Pius.

"Ini baru uji coba, bukan sekolah seperti biasanya. Jadi sebelum uji coba itu, semua sekolah yang ditunjuk sudah melakukan simulasi, menyediakan sarana prasarana sesuai protokol kesehatan, menggelar rapat dengan orang tua siswa dan lainnya," jelasnya.

Pelaksanaan uji coba itu lanjut Padmaningrum akan dilaksanakan awal September bulan depan. Setiap sekolah yang menggelar uji coba belajar tatap muka itu, dibatasi jumlah siswanya sepertiga atau maksimal separuh dari jumlah siswa per kelasnya. Jam belajar di sekolah juga dibatasi, yakni maksimal 4 jam per shift.

Baca Juga: Lakukan Kunjungan Kerja, Habib Luthfi Berikan Pesan Khusus untuk Generasi Muda di Kota Tasikmalaya

"Termasuk kami juga akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat mulai siswa berangkat hingga pulang. Untuk transportasi, jika ada siswa yang tidak memiliki kendaraan, maka kami meminta sekolah bekerjasama dengan angkutan desa atau angkutan di daerah setempat, dengan juga membatasi jumlah siswa dan kebersihan angkutan itu," jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat