kievskiy.org

6 Perubahan yang Akan Dialami Tubuh Saat Memutuskan Berhenti Isap Vape

Ilustrasi vape atau rokok elektrik.
Ilustrasi vape atau rokok elektrik. /Pexels/Thorn Yang

PIKIRAN RAKYAT – Rokok elektrik pertama kali masuk pasaran pada akhir 2000. 

Bagi sebagian kalangan, keberadaan rokok elektrik diyakini sebagai alternatif yang lebih aman dibanding rokok tembakau, tetapi sekarang ada bukti yang menunjukkan bahwa hal tersebut tidaklah benar.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menghitung hampir 3.000 kasus penyakit paru terkait vaping baru yang dikenal sebagai Evali.

 Baca Juga: City Hatcback Bakal Gantikan Jazz, Begini Kata Honda Indonesia

Menurut penelitian, meskipun seseorang berhenti menggunakan vape tetap akan memberikan efek negatif pada tubuh. Namun, jika seseorang tetap memutuskan untuk berhenti menggunakan vape, maka inilah yang akan dialami tubuh.

  1. Setelah tiga bulan: sirkulasi darah membaik

Berdasarkan penelitian tahun 2016 dalam jurnal Trends in Cardiovascular Medicine, nikotin dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah di kulit dan sekitar jantung.

 Baca Juga: Akan Lakukan Vaksinasi di Tengah Bulan Januari, Bandung Ajukan 23.891 Nakes untuk Dapatkan Vaksin

Nikotin dalam rokok elektrik sama berbahayanya dengan rokok pada umumnya. Namun, setelah Anda berhenti, sirkulasi darah Anda akan mulai membaik karena pembuluh darah kembali ke kondisi normal dengan ukuran diameter yang normal.

Jika Anda khawatir bahwa menghentikan kebiasaan tersebut akan menyebabkan penambahan berat badan, Anda salah. Faktanya, Anda bisa berhenti merokok tanpa mengalami penambahan berat badan.

  1. Setelah sembilan bulan: paru-paru berhenti infeksi

“Setelah sembilan bulan, kesehatan paru-paru meningkat secara signifikan berkat pembaruan struktur mikroskopis seperti rambut di dalam paru-paru yang membantu mengeluarkan lendir dan melawan infeksi,” kata Dr. Nikola Djordjevic, MD, Project Manager of Med Alert Help.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat