PIKIRAN RAKYAT - Beberapa waktu lalu, masyarakat dunia dihebohkan oleh kabar dua orang dokter dari Wuhan, Tiongkok yang kulitnya berubah menjadi hitam setelah menjalani perawatan virus corona baru (COVID-19).
Diketahui, salah satu di antara kedua dokter tersebut adalah dr. Hu Weifeng (42). Dirinya meninggal dunia usai mendapatkan perawatan selama 3 bulan.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Sun, sebelum meninggal dunia akibat komplikasi yang disebabkan oleh COVID-19, pria berusia 42 tahun tersebut sempat dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU).
Baca Juga: Bukan untuk Non-Perokok atau Anak-anak, Produk Tembakau Alternatif bagi Perokok yang Ingin Beralih
Menurut laporan dari media setempat, pada 22 April 2020 lalu, Hu menderita pendarahan pada otaknya dan kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Tongji, Wuhan.
Beberapa hari kemudian, dirinya menjalani operasi. Namun setelah itu, Hu mengalami koma hingga dirinya meninggal pada Kamis, 4 Juni 2020.
Seorang dokter dari RS Tongji mengatakan, timnya melakukan operasi untuk mengeluarkan cairan dari otak Hu.
Baca Juga: IPW Apresiasi KPK dan Polisi atas Penangkapan Nurhadi
"Kami melakukan operasi dengan tujuan untuk mengeluarkan cairan dari otaknya pada hari Sabtu, 25 April 2020," ujar dokter yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada media setempat.