kievskiy.org

Norwegia Tegas Menolak Pangkalan NATO di Wilayahnya, Negara Nordik Tidak Menerima Pasukan Asing

Seorang tentara memegang bendera NATO.
Seorang tentara memegang bendera NATO. /Reuters/Ints Kalnins/File Photo


PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre menegaskan pihaknya menolak wilayahnya dijadikan pangkalan NATO di tengah terjadinya invasi Rusia ke Ukraina.

Hal itu disampaikan setelah NATO memutuskan menanggapi konflik di Ukraina melalui peningkatan kekuatan di wilayah timur Eropa.

Jonas Gahr Støre mengatakan peningkatan kehadiran sekutu di Norwegia bukanlah suatu pilihan.

"Kombinasi sejarah dan geografi dapat menyebabkan kebutuhan yang berbeda dalam hal keamanan. Kami telah berhasil menjaga ketegangan rendah di utara saat ini," kata Støre dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Norway Today, Jumat, 25 Maret 2022.

Baca Juga: Tegas Jokowi Larang Impor, Pimpinan Daerah yang Abai Terancam Copot Jabatan

"Ini adalah pengalaman yang ingin kami jaga. Kami belum mengisyaratkan kebutuhan atau keinginan untuk mengubahnya," ujarnya.

Dalam sebuah deklarasi Norwegia tahun 1949 tentang pangkalan militer ditetapkan bahwa negara-negara Nordik tidak akan pernah menerima pangkalan untuk pasukan militer asing di wilayahnya dalam masa damai.

Selain itu, PM Norwegia juga menyebut pihaknya telah menahan diri ikut latihan dengan sekutu di dekat perbatasan Rusia.

"Saya pikir prinsip-prinsip yang kami miliki untuk latihan Sekutu di Norwegia… telah membantu Norwegia, lingkungan sekitar, dan NATO dengan baik," kata Støre.

Baca Juga: Ketagihan Impor, Jokowi Perintahkan Erick Thohir Segera Copot Dirut BUMN

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat