kievskiy.org

Pilu Dokter di RS Martir Al-Aqsa Gaza, Tak Bisa Rawat Korban Luka secara Bersamaan

Pria Palestina membawa seorang gadis yang terluka di lokasi serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 14 Oktober 2023.
Pria Palestina membawa seorang gadis yang terluka di lokasi serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 14 Oktober 2023. /Reuters/Yasser Qudih

PIKIRAN RAKYAT - Abdelrahman Abu Shawish, salah satu dokter relawan di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Jalur Gaza, Palestina menceritakan bagaimana kondisi rumah sakit dan korban luka akibat serangan penjajah Israel di wilayah tersebut. Lulusan Universitas Azhar Gaza yang mulai menjadi sukarelawan sejak 10 Oktober 2023 itu mengungkapkan bahwa persediaan medis di rumah sakit semakin menipis. 

“Persediaan medis kami sangat terbatas,” katanya, dikutip dari Al Jazeera pada Senin, 20 November 2023. 

Terkadang, pihaknya pun tak dapat merawat korban luka secara bersamaan karena jumlah peralatan yang tidak memadai.

“Ketika puluhan orang yang terluka datang ke rumah sakit akibat serangan Israel, kami seringkali tidak dapat merawat mereka semua sekaligus karena kami perlu mensterilkan peralatan kami karena kami tidak mempunyai peralatan yang cukup,” ujarnya. 

Baca Juga: Mayat Warga Palestina Digerogoti Anjing, Berbagai 'Warna' Kematian Jadi Momok di Gaza

Kurangnya sumber daya itu pun membuat para dokter tidak sanggup bertindak lebih jauh. Perawatan yang tepat pun tidak mungkin dilakukan.

“Kami tidak dapat mengeluarkan seluruh pecahan peluru dari tubuh orang yang terluka, hanya bagian yang mengancam nyawa mereka,” ucapnya.

“Itu masih berbahaya, karena pecahan peluru dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan kegagalan banyak organ, tapi kami berharap hal ini dapat ditindaklanjuti setelah perang selesai,” tuturnya. 

Abu Shawish juga menjadi sosok yang memutuskan apakah seseorang yang terluka perlu diamputasi sebagian atau seluruhnya. 

“Cedera yang saya lihat dalam perang (Mei) 2021 kurang lebih terlihat sama. Tetapi kali ini, saya telah melihat begitu banyak jenis yang berbeda, mulai dari luka bakar dengan tingkat yang berbeda-beda, anggota tubuh yang diamputasi, hingga laserasi yang dalam dan berbagai jenis pecahan peluru,” katanya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat