kievskiy.org

Perang di Gaza: Tentara Israel Penjajah Tembak Teman dan Bakar Diri karena Stres

Ilustrasi. Israel akan tetap mengikuti Piala Dunia U20 2023 meski tak di Indonesia di saat PSSI terancam sanksi FIFA dan warga Palestina tetap terancam aksi tentara Israel.
Ilustrasi. Israel akan tetap mengikuti Piala Dunia U20 2023 meski tak di Indonesia di saat PSSI terancam sanksi FIFA dan warga Palestina tetap terancam aksi tentara Israel. /Pixabay/PublicDomainPictures

PIKIRAN RAKYAT - Seorang tentara Israel dilaporkan menembak rekannya sendiri setelah mengalami mimpi buruk yang berakibat dari keterlibatannya dalam pertempuran di Jalur Gaza selama lebih dari dua bulan terakhir. Insiden ini terjadi di sebuah resor di Ashkelon, Israel selatan.

Menurut laporan Jerusalem Post, tentara tersebut melepaskan tembakan ke dinding resor, yang menyebabkan luka pada sejumlah rekannya. Channel 12, media Israel, melaporkan bahwa aksi penembakan itu terjadi setelah tentara tersebut terbangun dari mimpi buruk yang dialaminya.

Kejadian ini segera diserahkan ke Kementerian Pertahanan Israel untuk dilakukan penyelidikan. Meskipun demikian, kasus ini tidak dilanjutkan lebih lanjut karena kondisi psikologis prajurit tersebut dianggap sebagai faktor utama.

Harian Israel, Haaretz, sebelumnya melaporkan bahwa 18 persen tentara yang terlibat dalam agresi di Gaza mengalami masalah kesehatan mental dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Laporan ini mengutip angka-angka yang disampaikan oleh kepala departemen rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel, Lumor Luria, dalam sidang Komisi Perang Kesehatan.

Sejak serangan Hamas terhadap sejumlah kota di Zionis pada 7 Oktober, konflik antara Israel dan kelompok tersebut telah menyebabkan banyak korban di pihak tentara Israel. Meskipun pemerintah Israel belum memberikan informasi resmi tentang jumlah korban di pihak militer, banyak laporan menunjukkan bahwa banyak tentara Israel mengalami masalah psikologis setelah berpartisipasi dalam pertempuran di Gaza.

Pada Agustus, seorang tentara Israel bernama Bar Khalaf dilaporkan membakar dirinya sendiri dalam perselisihan dengan Kementerian Pertahanan Israel mengenai status disabilitasnya.

Khalaf, yang terlibat dalam serangan Israel di Gaza pada 2014, mengklaim menderita PTSD sebagai dampak dari pengalaman perangnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat