kievskiy.org

AS Caci ICJ Bela Zionis: Pergi Saja Sana ke Neraka! Bias anti-Israel Mereka Sangat Besar

Sidang Mahkamah Internasional (ICJ) ditayangkan di jalan-jalan ketika demonstran pro-Palestina protes di dekat lokasi, di Den Haag, Belanda 11 Januari 2024.
Sidang Mahkamah Internasional (ICJ) ditayangkan di jalan-jalan ketika demonstran pro-Palestina protes di dekat lokasi, di Den Haag, Belanda 11 Januari 2024. /REUTERS/Thilo Schmuelgen

PIKIRAN RAKYAT - Senator Amerika Serikat (AS), Lindsay Graham menyampaikan sumpah serapahnya terhadap Mahkamah Internasional (ICJ), yang kembali memerintahkan Israel Penjajah untuk menghentikan serangan di Rafah, Gaza Selatan.

Timbul reaksi marah terhadap ICJ, sebab menurut Graham, tindakan ini sudah keterlaluan. Bahkan, ia menuding ICJ sebagai Lembaga yang anti-Israel.

“Kalau menurut saya, ICJ pergi saja sana ke neraka! Sudah lama sekali kita tidak bisa melawan apa yang disebut sebagai organisasi keadilan internasional yang terkait dengan PBB. Bias anti-Israel mereka sangat besar," kata dia, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 25 Mei 2024.

“Keputusan ICJ yang meminta Israel menghentikan operasi yang diperlukan untuk menghancurkan empat batalion pembunuh dan teroris Hamas – yang menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia – adalah hal yang konyol. (Perintah) ini akan dan harus diabaikan oleh Israel," ujarnya, tegas.

Baca Juga: Perbedaan Reaksi Hamas hingga Israel Atas Seruan ICJ Hentikan Operasi Militer di Rafah

Keputusan Lengkap ICJ tentang Operasi Militer Israel

ICJ merilis pengumuman seruan tentang operasi militer Israel di Rafah, Palestina. Keputusannya bersifat final dan mengikat, meski memang masih tidak memiliki kewenangan penegakan hukum terhadap negara yang semena-mena terhadap nyawa warga sipil itu.

Berikut keputusan lengkap ICJ tentang seruan kepada Israel agar menghentikan operasi militernya.

"Israel harus segera menghentikan serangan militernya dan tindakan lain apa pun di Wilayah Kegubernuran Rafah yang dapat menimbulkan kondisi kehidupan kelompok Palestina di Gaza yang akan menyebabkan kehancuran fisik secara keseluruhan atau sebagian.

"Israel harus menjaga penyeberangan Rafah tetap terbuka untuk penyediaan bantuan tanpa hambatan dalam skala yang diperlukan untuk menyediakan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. Hal ini dilakukan karena upaya Israel untuk mengurangi risiko warga sipil atau dengan menyediakan makanan, air atau tempat berlindung yang diperlukan tidaklah cukup.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat