kievskiy.org

Marak Maling Uang Rakyat, Kepemimpinan Partai Politik, dan Pembajakan Kekuasaan

Ilustrasi pemilu di Indonesia.
Ilustrasi pemilu di Indonesia. /Pikiran-Rakyat.com/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Abu Naim memberikan penegasan kepemimpinan politik itu tidak sama dengan elite politik, karena seperti yang dikemukakan oleh Pareto, elite merupakan orang-orang yang yang memiliki ‘atribut’ yang paling dinilai tinggi dalam masyarakat, seperti prestise, kekayaan, ataupun kewenangan. 

Memiliki kekuasaan politik berbeda dengan memiliki kepemimpinan politik, karena dua hal; yaitu jenis sumber pengaruh yang digunakan dan tujuan penggunaan pengaruh.

Sebutan politik masih menurut Abu Naim dengan mengutip pandangan Pareto.

“Dalam kepemimpinan politik menunjukkan kepemimpinan berlangsung dalam suprastruktur politik (lembaga-lembaga pemerintahan), dan yang berlangsung dalam infrastruktur politik (partai politik dan organisasi kemasyarakatan).”

Baca Juga: Mengamati Perkembangan Mobil Hybrid yang Ramah Lingkungan dan Kian Diminati

Kepemimpinan Partai Politik

Pencapaian kesuksesan dan keefektifan seorang pemimpin akan selalu dipengaruhi oleh 4 (empat) komponen; yaitu “influencer yang dimiliki dan melekat  pada diri pemimpin (leader), influencer yang melekat pada diri bawahan (follower), cara atau teknik mempengaruhi (influence the behavior) dan situasi (situation or environment).” 

Keempat komponen ini akan menentukan bagaimana keefektifan seorang pemimpin. 

Karena itu  bisa terjadi seorang pemimpin dapat sukses tetapi belum tentu efektif dalam kepemimpinannya.  

Baca Juga: Pahami Konteks Pernyataan Singapura dan Kepulauan Riau Milik Malaysia, Jangan Asal Marah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat