kievskiy.org

Kebingungan Mencari Wakil Presiden

Ilustrasi Pemilu.
Ilustrasi Pemilu. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Tiga calon presiden telah digadang-gadang oleh partai politik. Anies Baswedan diusung Nasdem, Demokrat dan PKS, Ganjar Pranowo oleh PDI Perjuangan dan PPP, serta Prabowo Subianto akan diusung Gerindra dan sejumlah partai lainnya.

Hanya saja, siapa wakil dari tiga calon presiden sampai awal Agustus 2023 ini, belum ada kepastian. Padahal dalam hitungan hari, pendaftaran pasangan calon presiden akan dimulai yaitu 19 Oktober 2023.

Masing-masing calon presiden maupun partai pengusung masih terus menggosok ragam perhitungan dalam menentukan pasangannya. Termasuk satu sama lain saling intip, siapa akan diambil sebagai wapres. Bagi pasangan lain, pasangan cawapres akan mempengaruhi kemenangan satu sama lain.

Dari berbagai perhitungan, ada beberapa kemungkinan akan diambil oleh capres untuk menjadi wakilnya. Pertama, untuk Ganjar ada tiga nama yang menjadi perhitungan. Pertama, Mahfud MD yang kini menjadi Menkopolhukam, Sandiaga Uno yaitu Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca Juga: Demi Pemerintahan Efektif, Indonesia Butuh Sosok Wakil Presiden Seperti Bung Hatta

Dari berbagai survei, capres Ganjar unggul di Jawa Tengah, kalah di Jawa Barat, dan menang tipis di Jawa Timur. Di Jakarta, suara Ganjar belum begitu bagus. Untuk menaikkan suara di Jawa Barat, nama Ridwan Kamil bisa menjadi salah satu pertimbangan untuk mendampingi Ganjar. Hanya saja, Golkar masih tak bergeming tetap ingin usung Airlangga selaku Ketua Golkar menjadi cawapres.

Mahfud MD menjadi salah satu pilihan, karena dia kuat di Jawa Timur, termasuk Madura. Suara Ganjar diharapkan bisa menang besar di Jawa Timur jika Mahfud MD menjadi cawapres. Nama Mahfud juga diharapkan kelas menengah, dan NU memberikan pilihan ke Ganjar. Hanya saja, dukungan parpol ke Mahfud rendah. Bagi parpol, nama Mahfud MD belum jadi daya tarik.

Sementara Sandiaga Uno jadi pertimbangan karena PPP menjadi partai kedua yang mendukung Ganjar setelah PDI Perjuangan. Sandi punya elektabilitas tinggi dalam posisi wapres, serta secara finansial dinilai besar. Sandi dianggap mewakili kelompok Islam modern dan juga anak anak muda.

Baca Juga: Pola Berulang Saat Pilpres: Banyak Capres 'Jualan' Isu Pangan tetapi Gagap Petakan Masalah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat